Polisi telah melakukan visum et repertum terhadap jenazah angota Polresta manado, Brigadir Ridhal Ali Tomi yang ditemukan tewas dan diduga bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard di Jakarta Selatan.
"Hasil visum luar sesuai dengan fakta di lapangan. Penjelasan dari dokter forensik bahwa memang ada luka di bagian kepala, pelipis kanan ke pelipis kiri," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, dalam keterangannya.
"Luka itulah yang terdapat pada jenazah. Itu juga sudah dituangkan dalam hasil visum," jelasnya.
Menurut Yossi, tim dokter telah menyampaikan hasil visum ke pihak keluarga. Dan pihak kleuarga pun telah menerima visum tersebut.
Baca juga
Heboh Brigadir Polisi Ridhal Tembak Kepala Sendiri di depan Rumah Bos Batubara
"Jadi dalam hal ini yang menjelaskan bukan tim penyidik. Yang menjelaskan terkait dengan kondisi jenazah itu berdasarkan keahlian, berdasarkan bidang fungsi dan ilmunya, adalah tim dokter forensik. Dan penjelasan itu sudah diterima dengan baik oleh pihak keluarga yang menilai langsung jenazah dan langsung bertanya jawab dengan tim dokter forensik RS Polri," kata Yossi.
"Tadi keluarga telah menegaskan telah memberikan statement bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah dari almarhum RA," ujar Yossi.
"Keluarga telah menerima jenazah dan selanjutnya akan dibawa ke Bandara Soekarno-Hatta untuk selanjutnya diterbangkan ke Sulawesi Utara," tuturnya.
Catatan redaksi:
Artikel ini bukan untuk menjadi inspirasi untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasa depresi hingga memiliki keinginan bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Atau segera hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.
Rekaman CCTV Brigadir Ridhal tewas di depan rumah bos Batubara >>>
Peristiwa ini terjadi di sebuah kompleks perumahan di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan, pada Kamis, 25 April 2024. Rumah rumah itu disebut dimiliki oleh seorang pengusaha batubara.
Dari rekaman CCTV yang dilihat Newscast.id, terlihat sebuah mobil Toyota Alphard hitam diparkir di depan rumah tersebut. Mobil yang dikemudikan Brigadir Ridhal itu tetiba berbelok ke garasi. Mobil Alphard hitam itu lalu menyerempet mobil berwarna putih yang terparkir.
Masih dari video itu, tak lama kemudian terlihat warga sekitar datang mengecek apa yang terjadi. Mereka diduga mendengar suara tembakan. Terlihat warga panik usai melihat korban tewas dengan luka di kepala.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi usai mendapat laporan. Polisi kemudian melakukan olah TKP di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 1/RW2 Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan.
"Selanjutnya kami juga telah melakukan kegiatan pengukuran, dalam hal ini untuk apa yang terjadi. Di mana kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dan pelipis kiri. Demikian juga kami menemukan adanya bekas tembakan di atas daripada mobil tersebut," jelas Bintoro dalam keterangannya.
Sementara itu, pemilik rumah mewah di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan yang menjadi lokasi Brigadir Ridhal diduga bunuh diri adalah milik pengusaha batu bara bernama Indra.
Ketua RT 10 RW 02 Kelurahan Tegal Parang, Daniah mengaku, tahu peristiwa itu usai mendapat laporan dari warga.
"Pas dia mau pindah ke sini ada laporan lah biasa ya kan gitu kan minta laporan warga baru. Yang datang kan penjaganya nah datang ke sini ini terus dia bilang seperti itu ini atas nama ini ini ini dia bilang gitu kan keluarga, beliau pengusaha," kata Daniyah.
"Ya bilangnya (pengusaha) batu bara," sambungnya.
Catatan redaksi:
Artikel ini bukan untuk menjadi inspirasi untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasa depresi hingga memiliki keinginan bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Atau segera hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News