Viral Sopir Grab Ancam dan Peras Penumpang Rp100 Juta, Ini Respons Manajemen

  • Arry
  • 28 Mar 2024 12:16
Armada GrabCar(grab indonesia/grab.com)

Viral di media sosial pengakuan seorang perempuan yang mengaku sebagai penumpang layanan GrabCar. Perempuan itu mengaku diancam hingga diperas untuk memberikan Rp100 juta oleh driver.

Peristiwa itu diunggah lwat akun X, @antum_bit. Pemilik akun mengaku sebagai rekan dari penumpang GrabCar.

Dalam cuitannya, dia menjelaskan, peristiwa ini dialami temannya pada Senin, 25 Maret 2024 alam. Saat itu, temannya memesan layanan GrabCar dari Neo Soho Podomoro City.

Pemilik akun mengaku, keanehan dari sopir GrabCar ini sudah terlihat sejak awal. Sebab, saat temannya sudah masuk ke mobil, sopir tidak memencet 'pick up' di aplikasi, tapi order tetap dijalankan.

"Driver masuk tol, temen gw ini sempat curiga dengan gelagat si driver dan tiba-tiba driver memaksa dan mengancam temen gw untuk mentransfer uang sebesar 100 juta," tulis @antum_bit.

"karena si driver jalannya lambat pas dia maksa transfer itu, temen gw langsung keluar dari mobil."

Menurutnya, teannya berhasil keluar dari mobil dan sempat lari. Namun sang sopir berhasil menangkapnya kembali.

"trus temen gw diseret dan dibekep. Temen gw juga kembali diancam untuk dibuang ke kali kalo teriak."

Namun saat dia hendak memasukkan korban ke mobil, temannya itu sempat berhasil kembali kabur. Dia kemudian meminta bantuan ke salah satu pengemudi yang sedang bongkar muat barang. Namun saat itu sopir mengaku ke saksi bahwa mereka suami-istri.

"tapi temen gw teriak 'bohong' dan trus diteriakin sm warga sekitar jg. Si driver GRABCARnya langsung kabur," tulis @antum_bit.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di bagian lutut, tangan, benjol, dan bibir lecet karena dibekap sopir. "Temen gw sekarang sudah aman, tapi HP nya diambil si driver / penculik ini."


Respons Grab >>>

 

Melalui akun media sosialnya, Grab buka suara soal peristiwa tersebut.

"Grab Indonesia sangat menyesalkan dugaan tindakan salah seorang Mitra Pengemudi GrabCar terhadap penumpang di Jakarta pada 25 Maret 2024," tulis Grab Indonesia lewat media sosial X, @grabid, dikutip Kamis, 28 Maret 2024.

Grab mengaku menerima laporan terkait insiden tersebut pada pukul 22.05 WIB. Grab kemudian memberikan kronologi penanganan atas insiden ini:

  • 25 Maret pukul 23.13 WIB: menghubungi korban dan terhubung dengan perwakilan keluarga yang membuat laporan, dan yang bersangkutan meminta Grab untuk menghubungi kembali 30 menit kemudian.
  • 25 Maret pukul 23.49 hingga 23.56 WIB: Menghubungi penimpang namun panggilan tidak dijawab.

Rspons Grab soal driver ancam dan peras penumpang

  • 26 Maret pukul 00.07 WIB: Menghuungi mitra pengemudi untuk meminta keterangan.
  • 26 Maret pukul 01.28 WIB: Menghubungi penumpang dan terhubung kembali dengan perwakilan keluarga serta mendapatkan penjelasan atas kronologi kejadian dugaan penculikan yang menimpa penumpang, termasuk informasi perihal unit ponsel milik penumpang yang ada di mobil mitra pengemudi.
  • 26 Maret pukul 03.39 WIB: Menonaktifkan akun Mitra Pengemudi usai mendapatkan kronologi rinci dari perwakilan keluarga penumpang.
  • 26 Maret 15.32 WIB: Menghubungi penupang dan terhubung langsung dengan penumpang dan menanyakan kondisi penumpang. Menawarkan layanan konseling, namun penumpang menyatakan belum memprioritaskan konseling di saat ini. Serta menginformasikan bahwa akun Mitra Pengemudi telah dinonaktifkan.
  • 26 Maret pukul 16.30 WIB: Melakukan investigasi internal, memanggil Mitra Pengemudi yang kemudian hadir di Grab Driver Center. Mita Pengemudi mengembalikan ponsel penumpang yang sebelumnya ada di mobil Mitra Pengamudi.
  • 27 Maret pukul 15.24 WIB: Menghubungi penumpang untuk menginformasikan perihal pengembalian unit ponsel, penawaran untuk pendampingan hukum dari mitra bantuan hukum Grab Indonesia, dan juga dukungan layanan transportasi dengan pengemudi perempuan selama penyelidikan kasus ini berlangsung.
  • 27 Maret pukul 19.30 WIB: Menghubungi penumpang untuk kembali menawarkan layanan konseling, penjagaan keamanan tambahan jika penumpang merasa perlu, bantuan hukum, dan juga penggantian biaya medis. Selain itu kami juga tengah berkoordinasi dengan kuasa hukum penumpang dan pihak kepolisian untuk menyediakan data-data yang diperlukan untuk menindaklanjuti kasus ini.

"Grab tidak menoleransi tindak kekerasan dalam bentuk apa pun dan akan mengambil langkah tegas sesuai peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku," tulis Grab Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait