Tingkah seorang oknum polisi berinisial FA meminta nomor handphone RNA, pemotor perempuan yang melanggar lalu lintas viral. Tak hanya meminta nomor HP, oknum itu juga berulang kali mengirim pesan WhatsApp ke perempuan itu.
Kasus ini terungkap saat RNA membagikan pengalamannya ke akun twitternya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (19/9) pukul 02.00 WIB saat perjalanan pulang dari Jakarta ke kosannya di Tangerang.
Menurutnya, saat itu, dia menerobos lampu merah di kawasan Cipondoh, Kota Tangerang. Tak lama kemudian, dia diberhentikan polisi dan diminta menunjukkan surat kendaraan.
Saat itu, lanjut RNA, oknum polisi itu menanyakan sejumlah pertanyaan. Seperti dari mana, kemudian menanyakan statusnya, hingga meminta nomor HP.
Baca Juga
Kisah Agus Pensiunan Polisi: Dinas di TimTim Kini Jadi Manusia Silver
Anehnya, saat itu, RNA tidak ditilang setelah memberikan nomor telepon. Namun, setibanya di kosan, RNA mengaku menerima beberapa pesan WhatsApp.
Dalam tangkapan layar chat itu, terlihat FA berulang kali mengirimkan pesan WA namun tak direspons. Hingga akhirnya oknum polisi itu bertanya apakah boleh berkunjung ke kosan perempuan itu.
Tanggapan Polisi
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyatakan Satuan Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Metro Kota Tangerang sudah memeriksa oknum polisi tersebut.
"Laksanakan tugas secara profesional. Hormati masyarakat, hargai harkat dan martabat wanita. Pisahkan antara urusan pribadi dan kedinasan. Patuhi kode etik profesi yang telah digariskan," kata Sambodo.
Baca Juga
Ketika 5 Intel Polisi Tertangkap Kamera Menyamar di Demo Protes Jokowi
Polrestro Tangerang Kota memastikan FA adalah anggotanya dengan pangkat Aipda. FA bertugas di salah satu polsek di Tangerang.
"Dia itu anggota, betul Lantas (Lalu Lintas), tapi bukan bertugas atau anggota Lantas di Polres Tangerang," kata Kasubag Humas Polrestro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim.
"Dia itu tugas di Polsek, rincinya saya enggak bisa kasih ya, intinya itu, bukan anggota lantas polres, tapi polsek," ujar Abdul.
Abdul mengakui soal kejadian penilangan yang dilakukan FA di tangerang City tersebut. "Sementara, dia mengaku kalau sedang keliling saja, bukan dalam rangka razia, patroli atau apa pun," ujar Abdul.
Menurut Abdul, tindakan tilang dilakukan karena perempuan itu menerobos lampu merah. "Lalu lihat ada yang melanggar lampu merah (terobos), ya dia berhentikan. Sampai sini, ya, sementara," jelas Abdul.
Selanjutnya, pengakuan oknum polisi FA dan permintaan maaf >>>
Minta Maaf dan Hanya Nyari Teman
Menanggapi kasus yang viral, oknum polisi FA mengaku dan telah meminta maaf atas perbuatannya itu. Menurutnya, dia mengirim pesan WA ke RNA hanya sebatas mencari teman.
"Saya mengirim pesan itu enggak ada maksud lain ya, cuma buat nyari teman saja," ujar FA dalam sambungan telepon.
"Tadi saya sih sudah mengirim pesan WA sama ibunya, saya bilang minta maaf. Tapi ya gitu, enggak dibales dari kemarin-kemarin, saya juga sudah minta maaf ke dianya," ujarnya.
FA pun menceritakan peristiwa tersebut. Menurutnya, saat itu dia memberhentikan RNA di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Tangerang. RNA diberhentikan karena menerobos lampus merah.
"Saat itu dia saya berhentikan, karena melanggar lampu merah saja. Bukan karena sedang operasi razia," kata FA.
"Tidak saya tilang, karena kasihan dia itu ibu-ibu, lagi pula juga SIM, dan STNK dia lengkap. Saya cuma terus mengingatkan, agar lain kali jangan menerobos lampu merah," terangnya.
"Makanya saya cuma bilang, 'ibu malem-malem gini mau kemana? Bapaknya kemana, terus dia bilang suami saya udah gak ada pak," kata FA..
"Ya udah, terakhir saya bilang hati-hati ke ibu itu, karena memang sudah malam," ucap FA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News