Mie Gaga dan Indomie menjadi bahan perbincangan dalam beberapa hari terakhir. Bahkan tersiar kabar adanya isu kudeta di balik dua merek mie instan ternama di Indonesia itu. Lalu siapakah sosok Djajadi Djaja?
Ada kisah unik di balik sejarah pendirian Indomie dan Mie Gaga. Hal ini bermula dari Djajadi Djaja dan Sudono Salim membangun PT Indofood Interna.
Sebelum bergabung di Indofood, Djajadi berbisnis di bidang distribudi, rokok, hingga food and baverage sejak 1959. Di bidang industri makanan, Djajadi mendirikan usaha bernama Sanmaru Food Manufacturing bersama Chow Ming Hua, Wahyu Tjuandi, Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma.
Perusahaan Sanmaru Food Manufacturing inilah memproduksi mie instan yang diberi nama Indonesia Mie atau disingkat Indomie. Pada 1982, produk ini pun sudah diekspor ke sejumlah negara seperti Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, beberapa negara di Eropa, Amerika, hingga Australia.
Baca juga
Indomie Ayam Spesial di Taiwan Kandung Zat Berbahaya, BPOM Sebut yang di RI Aman
Hal inilah yang kemudian Djajadi diajak bergabung dengan Salim Group. Salim diketahui juga sudah memiliki produk mie instan dengan merek Sarimie dan Supermie yang diproduksi sejak 1968. Selain itu, mereka juga memiliki usaha terigu Bogasari.
PT Indofood Eterna pun kemudian berdiri dan dipimpin orang dekat Djajadi, Hendy Rusli. Dengan berdirinya perusahaan ini, sekaligus menyatukan produk Indomie dan Supermie dalam sebuah rumah yang sama.
Di perusahaan ini, Djajadi dan teman-temannya menguasai saham 57,5 persen. Sementara Salim Group memiliki 42,5 persen.
Didepak dari Indofood >>>
Pada 1993, PT Sanmaru yang dimiliki Djajadi mengalami permasalahan keuangan. Pihak Salim mengklaim, Djajadi dan teman-temannya berkonflik. Hal ini kemudian dimanfaatkan Salim Group menguasai seluruh saham Indofood Eterna.
Hingga pada akhirnya, Salim memutuskan tidak lagi memakai perusahaan Djajadi, PT Wicaksana sebagai distributor, melainkan kini memakai anak usahanya bernama Indomarco Adi Prima.
Terdepak dari Indofood, Djajadi kemudian mendirikan PT Jakarana Tama dan memproduksi mie instan yang diberi nama Mie Gaga. Pabrik mie instan ini sudah didirikan Djajadi sejak 1980 dan memproduksi produk bernama Michiyo.
Perusahaan itu juga memproduksi sejumlah produk seperti makanan kalengan, sosis siap makan, hingga bumbu penyedap. Dan akhirnya mereka memproduksi Mie Gaga, Mie "100", "1000", Mie Gepeng, Mie Telor A1, Otak-otak, hingga Sosis Loncat. Djajadi bakan kini menjabat sebagai Komisaris di PT Wicaksana Overseas International Tbk (DKSH).
Baca juga
Ini Daftar Menu Olahan Indomie Warung Bu Jess Kelapa Gading, Harga Mulai Rp5.000
Di tengah menjalani bisnis itu, pada 17 Desember 1998, Djajadi menggugat Indofood ke pengadilan. Dia mengaku dipaksa menjual saham dan merek Indomie dengan harga rendah. Djajadi juga menuding Salim telah memanipulasi kepemilikan saham agar sahamnya semakin mengecil.
Dia menuntut Indofood membayar ganti rugi Rp620 miliar. Namun, Djajadi kalah di pengadilan hingga tingkat Mahkamah Agung.
Meski demikian, bisnis Mie Gaga yang dia tekuni juga terus meroket. Melansir situs Gaga Food, Djajadi mengaku tertarik pada industri makanan karena pengalaman hidupnya saat kecil.
"Saya berasal dari latar belakang keluarga yang sangat miskin. Saya ingat, makanan yang biasa saya makan adalah bubur dengan garam dan sesekali telur rebus. Itu sudah menjadi kemewahan bagi keluarga saya," kata Djajadi.
"Saya percaya kelezatan ajaib di setiap produk kami," ujarnya.
Tanggapan Djajadi dan Mie gaga soal dugaan kudeta Indomie >>>
Djajadi Djaja memberikan klarifikasi terkait kisah viral soal Indomie dan Mie Gaga. Dia menegaskan, tidak pernah membuat, menyuruh membuat, menyebarkan atau menjadi narasumber, ataupun dimintai keterangan oleh pihak-pihak yang telah membuat pemberitaan dan konten di media online dan media sosial.
Djajadi dan PT Jakarana Tama pun tidak akan memberikan tanggapan apapun sehubungan dengan berita yang telah dibuat. "Dan kami tidak bertanggung jawab terhadap isu dan pemberitaan dalam konten tersebut."
Baca juga
Viral Soal Kudeta di Balik Produk Indomie, Bos Mie Gaga Djajadi Djaja Buka Suara
"Kami meminta agar siapapun pihak-pihak yang membuat berita dan konten serta impersonasi diri saya, baik dengan memiripkan atau dengan teknologi AI untuk segera menghapusnya karena dibuat tanpa izin dan konfirmasi."
Terakhir, yang bersangkutan juga mencadangkan hak-hak hukum yang dimilikinya untuk melakukan upaya hukum yang tersedia menurut hukum Republik Indonesia terhadap pihak-pihak yang membuat berita tersebut untuk melindungi setiap kepentingan hukumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News