Penyanyi Maia Estianty mengaku mengidap penyakit kulit Rosacea. Penyakit ini disebut sulit disembuhkan.
“Aku punya penyakit Rosacea. Rosacea itu penyakit kulit, keturunan yang mungkin tampak seperti jerawat, padahal nggak,” kata Maia di kanal YouTube MaiaAleldul TV, dikutip Jumat, 17 September 2021.
"Dan kulit-kulitnya tuh merah. Nah itu (penyakit) susah disembuhin, bahkan mungkin nggak bisa disembuhin. Bawaan genetik soalnya,” kata Maia.
Inilah yang menjadi alasan bagi istri Irwan Mussry itu sering mendatangi klinik kecantikan miliknya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. “Makanya aku sering ke klinik karena butuh untuk di treatment kulitnya, supaya enggak marah kulitnya,” kata Maia yang tengah berlibur ke Amerika Serikat itu.
Maia menjelaskan, perawatan yang dilakukan di kliniknya itu seperti suntik DNA salmon, meso therapy, dan botulinum toxin atau botox.
“Botulinom Toxin, selama tidak dilakukan over due, tetap kelihatan natural. Efek jangka panjangnya jadi nagih, pengen disuntik terus,” katanya.
Apa itu penyakit Rosacea?
Dilansir dari laman Alodokter, Rosacea adalah penyakit kulit yang ditandai dengan kulit kemerahan dan bintik menyerupai jerawat.
Rosacea dapat dialami siapa saja. Namun, biasanya menyerang wanita usia paruh baya yang berkulit terang.
Penyebab Rosacea
Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun ada dugaan, penyakit ini terkait dengan faktor genetik.
Beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya rosacea adalah:
- Terpajan sinar matahari, angin, dan suhu udara dingin atau panas
- Menderita infeksi bakteri Helicobacter plylori
- Mengonsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman beralkohol atau berkafein
- Mengonsumsi makanan yang mengandung cinnamaldehyde, seperti tomat, cokelat, kayu manis, atau citrus
- Mengonsumsi obat-obatan yang bisa melebarkan pembuluh darah, seperti obat tekanan darah tinggi
- Mengalami gigitan tungau Demodex dan infeksi dari bakteri Bacillus oleronius yang dibawanya
- Memiliki respon tubuh yang tidak normal terhadap protein cathelicidin (protein yang melindungi kulit dari infeksi)
- Mengalami efek samping produk perawatan wajah
- Melakukan olahraga yang terlalu berat
- Mengalami stres
Faktor risiko rosacea
- Berusia 30–50 tahun
- Berjenis kelamin wanita
- Memiliki warna kulit cerah
- Memiliki kebiasaan merokok
- Memiliki riwayat rosacea dalam keluarga
Gejala Rosacea >>>
Gejala rosacea tergantung pada tipe yang dialami penderita. Berikut adalah penjelasannya:
1. Subtipe 1 atau erythematotelangiectatic rosacea (ETR)
Tanda dan gejala ETR antara lain:
- Kulit kemerahan, terutama di bagian tengah wajah
- Pembuluh darah di wajah membengkak, sehingga tampak jelas
- Kulit wajah membengkak, terasa perih dan seperti terbakar
- Kulit wajah terasa kering, kasar, bersisik dan sensitif
2. Subtipe 2 atau papulopustular rosacea
Subtipe 2 lebih sering menyerang wanita paruh baya. Kondisi ini ditandai dengan:
- Bintik menyerupai jerawat yang kadang berisi nanah
- Pembuluh darah di wajah tampak jelas
- Kulit wajah berminyak dan sensitif
3. Subtipe 3 atau rhinophyma
Subtipe 3 cenderung terjadi pada penderita pria dan disertai subtipe rosacea yang lain. Tanda subtipe 3 antara lain:
- Pori-pori wajah membesar
- Pembuluh darah di wajah tampak jelas
- Tekstur kulit yang tidak rata
- Kulit hidung menebal, sehingga hidung terlihat membesar
- Kulit yang menebal di dahi, dagu, pipi dan telinga
4. Subtipe 4 atau ocular rosacea
Subtipe 4 ditandai dengan gejala yang muncul di sekitar mata, seperti:
- Mata merah dan iritasi
- Mata berair atau malah kering
- Mata gatal dan terasa seperti terbakar
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Kemampuan penglihatan menurun
- Muncul kista di mata
- Pembuluh darah di kelopak mata tampak jelas.
Gejala rosacea bisa berlangsung beberapa minggu, kemudian hilang dan kambuh kembali.
Obat-obatan
Obat-obatan yang diberikan dokter bisa berupa obat tunggal atau obat kombinasi, tergantung pada gejala yang dialami pasien. Jenis obat-obatan tersebut adalah:
- Antibiotik minum, seperti doxycycline, untuk mengatasi bintik yang menyerupai jerawat
- Obat tetes mata dan antibiotik, untuk mengatasi ocular rosacea
- Salep atau krim wajah yang mengandung oxymetazoline, metronidazole, asam azelaic, atau ivermectin, untuk meredakan kemerahan dan bintik kulit yang menyerupai jerawat
Pencegahan Rosacea
Cara mencegah Rosacea adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicu, seperti:
- Menghindari konsumsi makanan pedas, minuman panas, minuman beralkohol atau berkafein
- Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan yang melebarkan pembuluh darah, seperti obat tekanan darah tinggi
- Melakukan olahraga secara bertahap, mulai dari yang ringan terlebih dulu sebelum melakukan olahraga yang berat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News