Minum kopi saat ini sudah seperti menjadi budaya di Indonesia. Ada yang gemar mengolah biji kopi terlebih dahulu hingga ada pula yang senang dengan kopi dalam bentuk saset atau kemasan.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Rahma Sabila Rindardi menjelaskan, konsumsi kopi saset yang berlebihan dapat berpotensi menimbulkan beberapa gangguan dan penyakit. Mulai dari yang ringan hingga serius.
“Meminum kopi pada dasarnya sah-sah saja, namun varian kopi saat ini sangat beragam. Tak jarang banyak kopi yang kandungan kopinya sedikit, namun bahan penyedap tambahannya lebih banyak,” kata dokter Rahma Sabila dikutip dari laman resmi UMM.
Bela, panggilan akrabnya, menyatakan, kopi saset biasanya memiliki berbagai varian. Salah satunya yang sering dijumpai adalah kopi instan yang berasal dari ekstrak biji kopi yang telah disangrai.
Kopi saset biasanya mengandung setidaknya 2-8 persen kafein. Jenis kedua adalah kopi serbuk yang mengandung susu, gula, perasa tambahan ataupun krimer.
“Yang bahaya dari kopi instan salah satunya adalah penambahan gula atau krimmer yang dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Zat lain yang berbahaya pada kopi instan yaitu pengawet, bahan antikempal, pengatur keasaman dan perisa,” jelasnya.
Selain itu, perbedaan kopi murni dan kopi kemasan dapat dilihat dari proses produksinya. Biasanya kopi saset harus melewati serangkaian proses mulai dari ekstraksi, pengeringan, aromatisasi, dan pengemasan. Sedangkan pada kopi murni, proses yang dilewati lebih sederhana yaitu proses roasting dan penggilingan.
“Jika kopi instan saset dikonsumsi secara berlebihan, maka dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit yang merugikan bagi tubuh," ujarnya.
"Mulai dari efek diuretic yang dapat menimbulkan dehidrasi karena terlalu sering buang air kecil, gangguan tidur atau insomnia hingga peningkatan denyut nadi atau palpitasi,” katanya.
Menurut Bela, kandungan gula atau krimer pada kopi saset dapat meningkatkan kadar gula dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung terus menerus, maka dapat meningkatkan risiko penyakit berat yakni diabetes mellitus.
Selain itu, kandungan kaffein menyebabkan relaksasi otot sfingter esofagus yang mengakibatkan kembalinya (reflux) asam lambung ke dalam kerongkongan atau yang dikenal dengan GERD.
“Untuk masyarakat yang gemar meminum kpi, Sebaiknya konsumsi kopi tidak melebihi 100mg per hari. Yakni setara dengan satu hingga dua cangkir kopi per hari saja,” ujarnya.
Artikel lainnya: JIS Didesain Antibanjir dan Ramah Pengunjung, Buro Happold: Tak Sesuai Desain Kami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News