Tim Produksi kartun Upin & Ipin angkat suara soal tudingan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI, Agung Suprio, yang menyatakan tayangan animasi tersebut adalah propaganda pemerintah Malaysia.
Melalui unggahan di akun Facebook Upin & Ipin, tim kreator tidak terima soal sebutan tersebut. Menurut mereka, Upin & Ipin hanyalah sebuah tayangan dengan tujuan yang mulia.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa 'Upin dan Ipin' sangat populer di kalangan anak-anak di Malaysia dan beberapa negara di kawasan ini," tulis kreator Upin & Ipin.
Baca Juga:
Kartun Shizuka dan Spongebob Diblur, Ketua KPI: Jangan Blur Kartun
"Namun, pada akhirnya, ini adalah pertunjukan yang membawa begitu banyak nilai moral sekaligus pelajaran hidup," lanjutnya.
"Ini sebenarnya bukan propaganda. Ini hanya pertunjukan hebat dengan niat besar," kata mereka yang didukung banyak netizen di kolom komentar unggahan tersebut.
Unggahan ini menaggapi pernyataan Ketua KPI Agung Suprio dalam tayangan di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (9/9).
Baca Juga:
Mau Nonton di Bioskop? Patuhi 6 Aturan Ini!
"Upin-Ipin itu bisa dikatakan propaganda, propaganda yang positif. Upin-Ipin itu bisa mengenalkan Malaysia atau citra Malaysia kepada dunia luar yang multikultural, sopan, ramah dan religius," kata Agung.
"Lu tahu enggak Ipin Upin? Itu disubsidi oleh Pemerintah Malaysia," kata Agung.
"Jadi, ya propaganda pada akhirnya," kata Agung.
Agung melontarkan pernyataan itu setelah dia menjelaskan produksi kartun di dalam negeri tidak sebanyak di luar. Karena biaya pembuatan kartu yang mahal.
"Tadi gue jelaskan, biaya produksinya mahal banget. Jadi lebih baik dibeli dari luar, tinggal tayang. Itu lebih murah buat dia [stasiun televisi]." kata Agung Suprio.
Baca Juga:
Heboh Dokter di Semarang Campurkan Sperma ke Makanan Istri Teman
Ancol dan Dufan Buka Hari Ini, Cek Syarat Masuknya
Ayah Taqy Malik Bicara Soal Pelecehan Seksual, Serang Balik Istri Siri
Ketika Joko Widodo Menangis Saat Hendak Disuntik Vaksin Covid-19
7 Bisnis Franchise Besar dengan Modal di Bawah Rp10 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News