Badai sitokin menjadi momok bagi penderita Covid-19. Banyak pasien yang bisa melewati penyakit ini. Namun tak sedikit juga yang menyerah diserang badai sitokin.
Pengalaman lolos dari badai sitokin ini diceritakan Chandra Liow, seorang YouTuber dan sutradara. Menurutnya, dia nyaris meninggal saat diterpa badai sitokin.
Chandra Liow mengaku terinfeksi Covid-19 pada akhir Juni 2021. Sspeuluh hari setelah dinyatakan positif, Chandra diserang badai sitokin hingga harus dibawa ke IGC pada 9 Juli 2021.
Baca Juga:
Apa Itu Badai Sitokin yang Nyaris Renggut Nyawa Dedi Corbuzier
Saat itu, sejumlah organ tubuhnya mengalami masalah yang cukup parah. Bahkan dokter telah meminta pihak keluarga untuk mengikhlaskannya.
"Hati infected, jantung infected, ada pengentalan darah (D-Dimer 1500), paru-paru infected sudah buram, nyawa sudah kritis, dan dokter pun juga sudah keluar kata-kata 'harus ikhlas ya'," tulisnya di Instagram pada Sabtu, 11 September 2021.
Menurut Chandra, saat itu orang tuanya pasrah mendengar vonis dari dokter. Apalagi saat itu, orang tuanya juga terpapar Covid-19.
"Di saat itu nyokap juga ikut kejangkit dengan gejala ringan jadi gue minta Tuhan: 'Tuhan, kalau lo mau ambil nyawa gue, ambil tapi gue mau minta nyokap gue sembuh 100%'," tulisnya.
Baca Juga:
Diserang Badai Sitokin, Deddy Corbuzier Beri Wasiat ke Anak
Selama 6 hari dirawat di IGD rumah sakit, Chandra mengaku selalu mendengar pasien meninggal dunia satu per satu. "Di kepala gue cuma menunggu giliran, Tapi apa yang gue minta ternyata bukan rencana-Nya," tulisnya.
"Badan gue dibius. Gue tidur. Lalu, gue disuntik di dada beberapa kali, sembari dilihat di monitor pembuluh darahnya. Enggak dapat di dada, ditusuk lagi di leher sebelah kiri gue, enggak dapat juga, pindah ke kanan. Ada sekitar tiga kali (tusukan), karena ada tiga jahitan, nah akhirnya dapat langsung masuk obat Gammaraas," kenang Chandra.
Usai menjalani perawatan dan lolos dari badai sitokin, Chandra dipindah ke ruang rawat inap. Tim dokter menyatakan Chandra harus menjalani rawat inap selama dua bulan. "Dan ternyata 3 minggu sudah boleh pulang rawat jalan," tulisnya.
"Di hari terakhir untuk pertama kalinya melihat refleksi sendiri di kaca kamar mandi rumah sakit dan bisikan dari mulut gue: 'I survive?' Nangis," tulisnya.
Baca Juga:
Profil dr Gunawan yang Selamatkan Deddy Corbuzier dari Badai Sitokin
Meski sudah keluar dari rumah sakit, Chandra harus menjalani rawat jalan. Dia menjalani fisioterapi, konsumsi vitamin, hingga rutin berjemur. "Hasil dokter di 2 September: 'Bercak sudah tidak ada', I escape Death. I am a Survivor. I am Blessed," tulisnya.
"P.s JAGA KESEHATAN LO," tulisnya di akhir unggahan.
Deddy Corbuzier, yang juga sempat diserang badai sitokin, langsung berkomentar di kolom Instagram Chandra. "Dan gue harus diam ga ngasih tau orang kalau loe sakit... Samaan kita ya," tulis Deddy di kolom komentar.
Pengobatan Rp1 Miliar Lebih >>>
Pengobatan Rp1 miliar
Untuk melewati serangan badai sitokin ini, Chandra Liow, mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Dia mengaku, pada masa perawatan, disodorkan biaya obat dan perawatan sebesar Rp660 juta. Dokter menyatakan, Chandra akan diterapi dengan menggunakan Gammaraas untuk membantu kesembuhan.
Gamaraas adalah obat terapi yang juga disebut intravenous immunoglobulin (IVig). Gammaraas ini terbuat dari plasma darah manusia yang sehat. IVig itu disebut dapat membantu memperkuat kekebalan tubuh hingga mereka mampu melawan infeksi di tubuhnya.
Obat terapi ini biasa digunakan untuk menguatkan ketahanan tubuh secara alami. Caranya, dengan menyuntikkan obat ini ke pembuluh darah di lengan atau melalui infus. Satu botol Gammaraas bisa dijual hingga Rp5 juta.
"Covid ini enggak gampang menyembuhkannya. Jadi, pertama dari sulitnya secara sistematis sembuhin Covid dan secara finansial ini total-total penyembuhan gue ini dengan obat, perawatan, dokter, dan kontrol segala macam itu nilainya sudah sampai Rp 1 miliar lebih," tutur Chandra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News