Menu berbuka puasa kerap berupa minuman dingin atau es atau minuman hangat seperti teh manis. Mana yang lebih baik dikonsumsi saat berbuka puasa, apakah minuman dingin atau hangat?
Dokter Umum RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr Dien Kalbu Ady, menjelaskan mana yang lebih baik dikonsumsi saat berbuka puasa. Menurutnya, alangkah baiknya membatalkan puasa dengan minum air hangat daripada air dingin.
Menurutnya, minum air hangat atau air biasa tidak akan menimbulkan banyak efek samping. Dibanding jika meminum air dingin atau es yang bisa memicu konstraksi pada lambung.
Dien menjelaskan, hal tersebut terjadi karena lambung yang awalnya kosong, langsung menerima air yang suhunya jauh beda dari suhu tubuh. Dengan demikian, minum air dingin saat membatalkan puasa dapat saja menyebabkan gangguan pencernaan.
Baca juga
Presiden Jokowi: Larangan Buka Puasa Bersama Untuk Pejabat, Bukan Masyarakat
“Kondisi ini terutama bisa terjadi pada penderita sakit mag,” jelas dr. Dien dikutip dari kompas.com, Rabu, 29 Maret 2023.
Dien menjelaskan, air dingin juga bisa membuat seseorang mudah sakit. Sebab, salah satu efek dari minum air dingin ketika buka puasa, yakni memproduksi lendir berlebih pada tubuh.
“Kalau minum es, efeknya terutama lokal di daerah tenggorokan. Ini terjadi karena imun turun, lalu virus atau bakteri masuk. Virus atau bakteri ini kemudian bisa juga membuat radang atau ISPA dan salah satu gejalanya adalah demam,” jelasnya.
Dokter Dien pun menyarankan agar mengonsumsi minuman hangat atau biasa saat berbuka puasa. Hal ini karena manfaat dari air hangat yang bisa membantu melancarkan proses pencernaan makanan.
“Tetap boleh-boleh saja minum es sirup, es buah, atau sup buah saat berbuka puasa, tapi sebaiknya dilakukan beberapa saat setelah makan besar dan minum air biasa terlebih dahulu,” jelas Dien.
Artikel lainnya: Aturan Cuti Bersama Lebaran 2023 Resmi Diteken, Ini Daftar Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News