Nabi Muhammad SAW Melarang Untuk Mencabut Uban, Ini Penjelasan Medisnya

Uban atau rambut putih biasa muncul saat seseorang memasuki usia lanjut. Namun uban juga terkadang mulai muncul saat masa muda. Terkadang kita ingin mencabut uban agar penampilan tetap terlihat muda. Namun mencabut uban itu dilarang loh.

Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan untuk tidak mencabut uban. Termasuk menyemirnya sesuai dengan rambut asal.

Disebutkan dalam Kitab Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq, Rasulullah lebih menganjurkan agar membiarkan uban SAW sendiri menganjurkan untuk tidak mencabut uban dan disarankan membiarkan rambut putih tersebut tumbuh di kepala maupun janggut (bagi laki-laki).

Hal ini sesuai dengan hadits 'Amar bin Syu'aib RA dari bapaknya, dari kakeknya yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

"Janganlah kalian mencabut uban, karena ia merupakan cahaya bagi seorang muslim. Tidaklah seorang muslim membiarkan ubannya--selama ia masih Islam--, kecuali Allah akan mencatat baginya satu kebaikan, mengangkat satu derajat dan menghapus satu kesalahan." (HR Ahmad, Abu Daud, At Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Dari hadits Anas RA disebutkan, "Kami tidak senang dengan seorang laki-laki yang mencabut sehelai uban dari kepala dan jenggotnya." (HR Muslim)

Pandangan medis soal larangan mencabut uban

Soal larangan mencabut uban itu ternyata juga disebut dalam medis. Melansir University of Arkansas for Medical Sciences (UAMS Health), uban tidak boleh dicabut karena hanya akan menyebabkan rambut putih itu tumbuh kembali.

Hal ini lantaran berkurangnya produksi melanin, atau pigmen yang menghasilkan warna alami rambut, para area uban tumbuh.

Selain itu, mencabut uban juga bisa merusak folikel rambut. Sehingga memicu infeksi yang akan menyebabkan luka atau bahkan kebotakan pada area kulit kepala di sekitarnya.

Melansir WebMD dan Healthline, ada sejumlah faktor munculnya uban. Termasuk pada seseorang pada usia muda: