Nama AG terseret dalam kasus penganiayaan D yang diduga dilakukan Mario Dandy, putra bekas pejabat pajak, Rafel Alun trisambodo. Perempuan berusia 15 tahun itu disebut sebagai kekasih dari Mario Dandy.
AG pun disebut sebagai sosok pembisik Mario Dandy sebelum menganiaya D. Namun hal tersebut sudah dibantah kuasa hukum AG, Mangatta Toding Allo.
Meski dibantah, banyak netizen yang tetap meyakini AG terlibat dalam penganiayaan yang menyebabkan D koma itu. Bahkan, pemilik akun Facebook Alto L, mengunggah tulisan berjudul ‘Princess Syndrome sang manipulator!’ pada Minggu, 26 Februari 2023.
Baca juga
Pengacara Minta Buzzer Tak Serang Ag Pacar Mario Dandy: Dia Nyaris di-DO Sekolah
Dalam tulisan itu, Alto menceritakan kisah seorang anak berusia 15 tahun memiliki princess syndrome. Apa sih Sindrom Putri itu?
Princess syndrome atau sindrom putri merupakan istilah baru menggambarkan perilaku kompleks yang dimiliki seseorrang. Sindrom ini pertama kali dicetuskan Colette Dowling, seorang terapis asal New York sekaligus penulis buku The Cinderella Complex: Women’s Hidden Fear of Independence.
Princess syndrome biasa disebut Cinderella syndrome atau Cinderella complex.
Baca juga
Ada Perempuan Lain Pembisik Mario Dandy Selain AG Sebelum Aniaya D
Psikolog klinis di California Southern University, Nancy Irwin, menjelaskan, princess syndrome merupakan istilah untuk menggambarkan seorang perempuan yang bersikap atau berpelrilaku selayaknya seorang puteri atau sosok penting lainnya.
Seperti namanya, sindrom ini diambil dari stereotip karakter seorang puteri dalam dongeng. Yakni kerap digambarkan cantik, baik hati, dan banyak dicintai orang.
"Princess syndrome memiliki ekspektasi ang tidak masuk akal bahwa mereka pantas mendapatkan lebih banyak dan bisa mendapatkan lebih banyak lagi," ujar Irwin seperti yang dikutip dari website resminya, Selasa, 28 Februari 2023.
Selanjutnya penyebab Princess Syndrome >>>
Sindrom Putri atau Princess Syndrome ini dapat diakibatkan dari pola asuh orang tua terhadap anak perempuannya. Orang tua kerap memanjakan anak perempuan mereka sehingga membuat sang anak kurang mandiri.
Penyebab lainnya adalah kesalahan membiarkan anak perempuan tidak diajarkan untuk menerima kenyataan hidup. Mereka diberikan banyak harapan tentang kisah yang berakhir bahagia tanpa mengetahui bahwa hal tersebut memerlukan proses yang panjang.
Beberapa hal yang meningkatkan risiko sindrom Cinderella Complex adalah:
- Kebiasaan memanjakan anak perempuan
- Faktor lingkungan
- Masalah kesehatan mental lainnya
Gejala Princess Syndrome
- Cenderung menerima terhadap segala keputusan dan pilihan dari pasangan
- Pengidap princess syndrome kerap mendambakan pasangan yang bisa jadi sebagai penyelamat, melindungi, mengayomi, dan juga menyediakan segala kebutuhannya
- Mereka akan merasa cemas saat memikirkan hidup sendirian
- Kesulitan menentukan sebuah keputusan besar dalam hidup. Biasanya, mereka membutuhkan pendapat atau masukan dari orang lain
- Kesulitan mempertahankan suatu pekerjaan
- Lebih menyukai berperan sebagai ibu rumah tangga tanpa ada pekerjaan lain
- Sering mengungkapkan perasaan bahwa mereka ingin diperhatikan
- Terkadang mereka akan merasa diperlakukan secara buruk oleh seseorang saat tidak sesuai dengan keinginan atau ekspektasi.
Untuk mengatasi Princess Syndrome ini tidak bisa dianggap mudah ataupun sulit. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi Princess Syndrome atau Sindrom Putri ini:
- Mengafirmasi diri bahwa kamu berhak untuk mengambil keputusan untuk diri sendiri dan bersikap mandiri
- Membicarakan kondisi dengan pasangan agar mendapat dukungan
- Mencari potensi dan keunggulan diri serta mencoba mengembangkannya
- Bergabung dengan komunitas atau kelompok terapi yang mendukung perkembangan positif
- Menjalani terapi dan konsultasi secara teratur.
Artikel lainnya: Ada Botol Miras di Mobil Rubicon yang Dipakai Mario Dandy Saat Aniaya D
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News