D, putra pengurus GP Ansor mengalami kondisi Diffuse Axonal Injury usai dipukuli dan ditendangi Mario Dandy Satrio, anak dari bekas pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo. Kondisi apa itu?
Kuasa hukum korban, M Syahwan Arey, menjelaskan saat ini D masih dirawat di ICU RS Mayapada. Kondisinya sudah menunjukkan sedikit kemajuan, namun masih belum sadar.
Menurutnya, kemajuan kondisi D itu ditunjukkan dari GCS atau glasgow coma scale alias skala yang dipakai untuk mengetahui tingkat kesadaran pasien yang koma.
Baca juga
VIDEO: Permintaan Maaf Rafael Alun Trisambodo dan Siap Klarifikasi Harta
"Kondisi saat ini ada kemajuan dari GCS 4/15 ke 6/15," ujar Syahwan, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu, 25 Februari 2023.
“Kami memohon dukungan dan doa dari seluruh warga Indonesia, mudah-mudahan David ada perkembangan lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, anggota bidang cyber dan media PP GP Ansor Ahmad Taufiq menyebutkan, David terkena diffuse axonal injury. "Menurut dokter bahwa ananda David kena diffuse axonal injury," ujarnya.
Taufik menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan benturan keras di bagian kepala. Benturan tersebut seperti saat kecelakaan motor berkecepatan tinggi dan mengakibatkan trauma mendalam di otak.
Apa itu Difusse axonal injury?
Melansir Jurnal Neuroanestesi Indonesia, Diffuse Axonal Injury atau cedera aksonal difus adalah keadaan penderita mengalami kehilangan kesadaran lebih dari 6 jam pada cedera otak traumatik berat dan tanpa lesi masa intrakranial.
Melansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Diffuse Axonal Injury atau DAI terjadi karena robekan akson di perbatasan antara substansia alba dengan substansia grisea saat otak mengalami trauma akselerasi, deselerasi, atau rotasi.
Diffuse Axonal Injury ini terbagi menjadi 3 kategori:
- Kelas I Ringan
Koma 6-24 jam diikuti oleh gangguan memori ringan -sedang, disabilitas ringan-sedang - Kelas II Sedang
Koma lebih dari 24 jam diikuti amnesia dalam waktu lama, gangguan memori ringan-sedang, gangguan perilaku dan kognitif - Kelas III Berat
Koma berbulan-bulan dengan motorik fleksi atau ekstensi abnormal, gangguan kognitif, memori, bicara, sensorik, motorik.
Kondisi Diffuse Axonal Injury harus ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak cepat, kemungkinan pasien akan mengalami cacat permanen dan tetap dalam kondisi vegetative.
Baca juga
Usai Tendang D, Mario Dandy Selebrasi Bak Ronaldo: Gak Takut Gue
Kondisi vegetative ini adalah gangguan fungsi otak kronis. Kondisi ini membuat serebrum atau bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pikiran tidak lagi berfungsi secara normal, namun hipotalamus dan batang otak, yakni bagian otak yang mengendalikan fungsi vital masih bisa berfungsi dengan baik.
Sementara itu Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, kondisi ini bisa berakibat fatal bagi pasien.
"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian. "Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News