Melansir Jurnal Neuroanestesi Indonesia, Diffuse Axonal Injury atau cedera aksonal difus adalah keadaan penderita mengalami kehilangan kesadaran lebih dari 6 jam pada cedera otak traumatik berat dan tanpa lesi masa intrakranial.
Melansir laman Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Diffuse Axonal Injury atau DAI terjadi karena robekan akson di perbatasan antara substansia alba dengan substansia grisea saat otak mengalami trauma akselerasi, deselerasi, atau rotasi.
Diffuse Axonal Injury ini terbagi menjadi 3 kategori:
- Kelas I Ringan
Koma 6-24 jam diikuti oleh gangguan memori ringan -sedang, disabilitas ringan-sedang - Kelas II Sedang
Koma lebih dari 24 jam diikuti amnesia dalam waktu lama, gangguan memori ringan-sedang, gangguan perilaku dan kognitif - Kelas III Berat
Koma berbulan-bulan dengan motorik fleksi atau ekstensi abnormal, gangguan kognitif, memori, bicara, sensorik, motorik.
Kondisi Diffuse Axonal Injury harus ditangani dengan cepat dan tepat. Jika tidak cepat, kemungkinan pasien akan mengalami cacat permanen dan tetap dalam kondisi vegetative.
Baca juga
Usai Tendang D, Mario Dandy Selebrasi Bak Ronaldo: Gak Takut Gue
Kondisi vegetative ini adalah gangguan fungsi otak kronis. Kondisi ini membuat serebrum atau bagian otak yang mengendalikan perilaku dan pikiran tidak lagi berfungsi secara normal, namun hipotalamus dan batang otak, yakni bagian otak yang mengendalikan fungsi vital masih bisa berfungsi dengan baik.
Sementara itu Spesialis Bedah Saraf dari Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jawa Tengah, Christian Beta Kurniawan menjelaskan, kondisi ini bisa berakibat fatal bagi pasien.
"Ada pula yang karena cukup berat bisa kondisi menurun, bahkan bisa koma berlanjut dan meninggal dunia," papar Christian. "Karena kerusakan juga sampai ke pusat-pusat vital otak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News