Deddy Corbuzier mengaku nyaris meninggal dunia saat mengalami badai sitokin pasca terinfeksi Covid-19. Namun, dia selamat setelah mendapatkan perawatan dari dokter Gunawan dan tim di RS Medistra.
"Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan turun tangan semaksimal mungkin tuk menstabilkan keadaan saya keluar dari masa kritis," kata Deddy di Instagram pribadinya, @mastercorbuzier.
Atas apresiasinya, Deddy Corbuzier memberikan sebuah Toyota Fortuner senilai Rp500 juta kepada dr Gunawan yang telah menolongnya saat menghadapi badai sitokin. Tak hanya itu, Deddy juga memberikan sekoper uang cash untuk digunakan dokter Gunawan dalam rangka menolong pasien lainnya.
Momen tersebut terlihat dalam video yang diunggah Deddy di Instagram pribadinya @mastercorbuzier. Dokter Gunawan terlihat terkejut saat Deddy memberikan kunci Toyota Fortuner kepadanya.
Baca Juga:
Apa Itu Badai Sitokin yang Nyaris Renggut Nyawa Dedi Corbuzier
Tak hanya itu, Deddy juga memberikan koper berisi uang tunai kepada dokter Gunawan. "Ini uang cash untuk dokter bisa bantu orang lain juga, enggak usah disebutin jumlahnya," kata Deddy.
Deddy terkesan dengan kisah hidup dokter Gunawan yang sering membantu pasien yang mengalami kesulitan ekonomi.
Baca Juga:
Mengenal Vaksin Moderna, Fakta yang Wajib Diketahui Sebelum Disuntik
"Dia mengeluarkan banyak uang pribadi untuk obat obat dan biaya lainnya untuk banyak pasien. Karena dia tahu kalau tidak dibantu. Mereka mati," tulisnya. "Maka sampai kendaraan pun ia relakan tuk membantu puluhan pasiennya. Tanpa memikirkan keadaan ekonominya sendiri."
Deddy menjelaskan, saat terkena badai sitokin, kondisi 60 persen paru-paru Deddy Corbuzier telah rusak. Namun oksigen dalam darahnya tidak turun dan stabil di angka 97-99.
Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran pola hidupnya yang sehat selama ini. "Bayangkan kerusakan sebesar itu tanpa penurunan oksigen. Itu dan bantuan dokter membuat saya melewati waktu kritis saya," tulisnya.
Deddy Corbuzier Bisa Meninggal >>>
Sementara itu, dokter Gunawan menceritakan kondisi Deddy saat mengalami badai sitokin. Menurut dookter spesialis penyakit dalam tersebut, sang Mentalist sekaligus YouTuber itu bisa meninggal dunia jika penanganannya terlambat.
“Pada saat itu, artinya saya bisa mati?” tanya Deddy.
“Bisa,” jawab dr Gunawan singkat.
Baca Juga:
Ketegangan Saat Proses Evakuasi 26 WNI dari Afghanistan
Deddy langsung kaget mendengar jawaban tersebut. “Saya bisa mati pada saat itu?” tanyanya lagi.
Menurut dokter Gunawan, kemungkinan tersebut bisa terjadi bila penanganannya terlambat sehingga menyebabkan peradangan di tubuh Deddy semakin luas.
“Jadi kalau kita terlambat paru-paru Anda rusaknya bertambah banyak. Terus terang, itu akan mempengaruhi kapasitas oksigen ke badan anda,” jelas dr Gunawan.
Dia melanjutkan, peradangan luas tersebut nantinya akan meninggalkan bekas di paru-paru. “Sehingga paru-paru tidak bisa mengembang dengan baik, oksigennya enggak sampai. Orang hidup kan perlu oksigen, perlu makan, oksigen nomor satu, kalau enggak ada oksigen kita mati. Itu yang terjadi pada pasien Covid-19,” jelasnya.
Baca Juga:
Gegara Alpukat Cendol Dawet Keasinan, Lord Adi Keluar dari Masterchef
Dokter Gunawan pun mengimbau kepada pasien Covid-19 lainnya agar berhati-hati jika mengalami demam lagi di minggu kedua setelah terinfeksi. Menurutnya, hal tersebut bisa jadi tanda-tanda badai sitokin.
"Karena minggu pertama itu respon badannya masih appropriate, masih baik-baik aja, begitu minggu ke-dua ada demam hati-hati. Kemungkinan ada peradangan yang lebih luas lagi dan kemungkinan ada badai sitokin,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News