Sebanyak 1.560.780 dosis vaksin Pfizer produksi Amerika Serikat sudah tiba di Indonesia. Ini kloter pertama dari 50 juta dosis yang dibeli pemerintah.
"Pemerintah telah melakukan pembelian 1.560.780 dosis vaksin Pfizer," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (19/8).
Selain vaksin Pfizer, Indonesia juga sudah menerima kedatangan 450 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan sumbangan dari Belanda pada malam ini. Kedatangan ini merupakan tahap pertama dari komitmen pemerintah Belanda memberikan 3 juta dosis vaksin untuk Indonesia.
"Atas nama pemerintah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada pemerintah Belanda atas dukungan dose-sharing yang telah diberikan serta kerjasama yang lebih erat ke depannya," ujar Retno.
Baca Juga
Mengenal Vaksin Moderna, Fakta yang Wajib Diketahui Sebelum Disuntik
Juru Bicara Kemenkes untuk Penanganan Covid-19, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksin ini diperuntukkan bagi ibu hamil dan penduduk usia 18 tahun ke atas. "Untuk usia 18 tahun ke atas dan bumil," ujar Nadia.
Kementerian Kesehatan dengan PT Pfizer Indonesia dan BioNTech SE sebelumnya telah menyepakati kerja sama untuk menyediakan 50 juta dosis vaksin Covid-19 Pfizer. Perjanjian ini merupakan bagian dari komitmen global Pfizer dan BioNTech untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menerbitkan emergency authorization atau izin penggunaan darurat (EUA) untuk Pfizer pada bulan lalu.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan, vaksin Pfizer ini aman diberikan untuk remaja 12 tahun ke atas dengan dua kali penyuntikan dengan rentang waktu selama tiga minggu. Vaksin ini memiliki spesifikasi yang khusus penyimpanan khusus dengan temperatur minus 60-90 derajat celcius.
Baca Juga:
Syarat yang Wajib Dipenuhi Warga Jakarta Untuk Dapat Vaksin Moderna
Pfizer dan BioNTech menargetkan untuk memproduksi 3 miliar dosis vaksin COVID-19 secara global sampai dengan akhir tahun 2021, dengan asumsi pelabelan enam dosis yang diperbarui, perbaikan proses secara terus-menerus, perluasan fasilitas produksi yang ada, serta melalui penambahan pemasok baru dan produsen kontrak.
Uji klinis BNT 162b2 Tahap 3 dikembangkan berdasarkan teknologi messenger RNA (mRNA) milik BioNTech, dimulai pada akhir bulan Juli 2020 dan pendaftaran atas produk vaksin ini diselesaikan pada bulan Januari 2021 dengan lebih dari 46.000 peserta. Peserta terus dimonitor untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama 2 tahun setelah penyuntikan dosis kedua.
Country Manager PT Pfizer Indonesia Stephen Leung mengapresiasi kerja sama yang telah dijalin antara pihaknya, BioNTech dan Kementerian Kesehatan RI.
“Perjanjian ini merupakan sebuah langkah penting untuk menghadirkan vaksin COVID-19 untuk melindungi kesehatan masyarakat di Indonesia, memulihkan perekonomian, dan mempercepat kembalinya kehidupan normal bagi masyarakat Indonesia,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News