Tanaman jahe biasanya digunakan sebagai bumbu masakan. Namun, belakangan jahe lebih banyak digunakan sebagai bahan untuk kesehatan tubuh.
Namun, yang perlu diingat, jika ingin menjadikan jahe sebagai bahan pengobatan, haruslah memilih jahe yang masih segar, strukturnya kokoh, halus, dan tidak berjamur.
Khasiat jahe ini sangat banyak. Sebab kandungan gingerol baik bagi kesehatan. Gingerol ini memiliki efek anti-inflamasi yang kuat. Sehingga mampu membantu tubuh mengatasi peradangan.
Selain itu, jahe juga mengandung antioksidan yang dapat mencegah stres dan kerusakan tubuh. Selain itu juga dapat melawan penyakit kronis.
Apa saja sih khasiat dari jahe? Berikut daftarnya dikutip dari laman RSI Surabaya:
1. Mengatasi masalah pencernaan
Manfaat jahe memiliki sejarah panjang dalam mengatasi masalah terkait pencernaan. Dikenal dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu bahan alternatif untuk memperlancar sistem pencernaan. Kandungan phenolic dalam jahe berfungsi untuk meredakan gejala iritasi gastrointestinal, menstimulasi air liur, mencegah terjadinya kontraksi pada perut, hingga membantu pergerakan makanan dan minuman selama berada di pencernaan.
Jahe juga disebut sebagai carminative, suatu substansi yang dapat membantu mengeluarkan gas berlebih yang ada di sistem pencernaan Anda. Masalah pencernaan seperti kolik dan dispepsia dapat diatasi dengan jahe.
2. Mengurangi mual
Manfaat jahe dapat meredakan mual yang disebabkan oleh morning sickness, vertigo, maupun efek samping pengobatan kanker. Anda dapat memakan jahe secara mentah atau menjadikanya minuman, jahe dalam bentuk permen juga dapat bekerja dengan baik terutama dalam mengatasi mual yang diderita ibu hamil.
3. Mengurangi rasa sakit
Suatu penelitian yang dilakukan di University of Georgia menyatakan bahwa konsumsi suplemen jahe setiap hari dapat mengurangi sakit-sakit otot yang diakibatkan oleh berolahraga hingga 25%. Manfaat jahe juga dapat mengurangi sakit akibat dysmenorrhea, rasa sakit pada saat menstruasi. Dalam suatu penelitian, disebutkan bahwa 60% wanita merasa rasa sakit yang dikarenakan oleh menstruasi berkurang setelah mengonsumsi jahe.
4. Membantu proses detoksifikasi dan mencegah penyakit kulit
Jahe merupakan salah satu jenis makanan yang disebut diaphoretic, manfaat jahe juga dapat memicu keluarnya keringat. Pengeluaran keringat bermanfaat bagi Anda terutama saat Anda sedang demam atau flu. Selain membantu proses detoksifikasi, berkeringat juga ternyata dapat melindungi Anda dari mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit.
Para ahli meneliti sejenis protein yang disebut dermicidin, diproduksi pada kelenjar keringat dan berfungsi melindungi tubuh dari bakteri seperti E. coli, staphylococcus aureus, serta jamur yang dapat menyebabkan penyakit kulit.
5. Melindungi Anda dari kanker
Salah satu kandungan dalam manfaat jahe yang berperan dalam mencegah kanker adalah gingerol, phytonutrient dalam jahe yang juga memberikan rasa pada jahe yang unik. Gingerol dapat mencegah pertumbuhan sel kanker usus besar.
University of Minnesota melakukan percobaan kepada sekelompok tikus, pada kelompok yang diberi gingerol terdapat 4 tikus yang mengalami tumor usus besar, sementara pada kelompok yang tidak diberi gingerol terdapat 13 tikus yang mengalami pertumbuhan tumor.
Sampai pada hari ke 49 penelitian, seluruh tikus yang tidak diberi gingerol akhirnya disuntik mati karena pertumbuhan tumornya sudah terlalu besar, sementara pada tikus yang diberi gingerol ukuran tumornya setengah dari ukuran tikus yang disuntik mati.
Peneliti yang sama kemudian menguji apakah selain mencegah pembentukan tumor, gingerol juga dapat mencegah penyebaran dan mengurangi tingkat keparahan sel tumor. Penelitian tersebut memberikan hasil positif. Gingerol dinilai mampu mencegah penyebaran dan bertambah parahnya sel tumor yang sudah tidak dapat dioperasi.
6. Anti peradangan
Gingerol ternyata juga bersifat anti-inflamatori. Hal ini menjelaskan mengapa mereka yang menderita penyakit persendian seperti osteoarthritis dan rematik melaporkan berkurangnya rasa sakit setelah mengonsumsi jahe secara teratur.
Mengonsumsi jahe tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga mengurangi pembengkakan pada bagian yang sakit. Jahe diperkirakan dapat menghambat komponen yang berperan dalam proses inflamatori dalam tubuh seperti sitokin, kemokin, kondrosit, dan leukosit.
Efek Samping
Dilansir dari gsilab.id, kita juga perlu memahami mengonsumsi jahe terlalu banyak juga bisa memiliki efek samping.
Selain itu, jahe juga sebaiknya tidak dikonsumsi oleh orang-orang yang memiliki kondisi gula darah rendah maupun kolesterol rendah.
Penggunaan jahe juga perlu perhatian bagi ibu hamil atau mereka yang memiliki gangguan pencernaan serius. Konsumsi jahe berlebihan atau tanpa pengawasan malah menimbulkan diare.
Untuk mereka yang memiliki gangguan tekanan darah, juga perlu memperhatikan konsumsi jahe dan berkonsultasi dengan dokter. Karena penggunaan rutin bisa juga menimbulkan gangguan pada jantung.
Jahe memiliki banyak sekali manfaat, tapi perlu juga kita menggunakan dan mengonsumsinya dengan bijaksana. Selain mengenali dari resep leluhur, tetap perlu memahami cara pemanfaatan yang benar dan efek sampingnya.
Artikel lainnya
- GP Ansor Bakal Geruduk Holywings, Polisi Minta Dibatalkan
- Kisah Luhut Binsar Pandjaitan dan Surya Paloh Nyaris Adu Jotos Saat Munas Golkar
- Fatwa MUI: Vaksin Covid Covovax Haram
- Gagal SBMPTN? Jangan Risau, 10 PTN Ini Buka Jalur Mandiri
- Katalog Promo Gantung Alfamart: Minyak Goreng 2 Liter Rp40.900, Beras 5 Kg Rp56.500
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News