Salah satu hal yang paling David tunggu-tunggu dari kuliah adalah kesempatan ikut riset di University of Washington. "Impian saya menjadi neuroscientist (ahli saraf)," ujar David.
"Both bantu pasien dan ikut riset seputar otak, dan cari tahu apa yang belum kita ketahui tentang otak sejauh ini,” terangnya.
David juga katakan panutannya adalah kedua orang tuanya. "Saya pikir hebat banget mereka datang dari Indonesia dengan nggak punya apa-apa, dan mereka bisa membangun kehidupan baru di sini, buat saya sama adik saya,” ungkapnya.
Meski menunggu-nunggu kuliah, David juga mengaku 'gelisah bisa burn out (terlalu capek)'.
Li Li berpesan kepada David untuk menikmati masa kuliahnya dan untuk selalu jaga kesehatan. Ia juga punya pesan untuk orang tua lainnya. "Kalau kelihatan anaknya memang ada talent, nggak perlu didorong. Anaknya cuman diberi pengertian," kata Li Li.
"Biarkan anaknya itu jalan sendiri, biar dia happy juga, enjoy the childhood,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News