Film KKN di Desa Penari secara mengejutkan mampu menarik 7 juta penonton sejak pertama kali ditayangkan pada 30 April 2022. Angka ini menempatkan film garapan MD Pictures ini menjadi film terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Sebelumnya film terlaris di Indonesia dipegang film Jangkrik Boss Part 1. Film Warkop DKI yang tayang pada 2016 itu ditonton 6,8 juta penonton.
"Saya sangat bersyukur karena film KKN di Desa Penari telah mendapatkan sambutan yang luar biasa. Dengan dukungan kalian, film KKN di Desa Penari sudah 7 juta penonton bertemu Badarawuhi," kata bos MD Pictures, Manoj Punjabi di Instagram pribadinya, dikutip Sabtu, 21 Mei 2022.
"Kami berharap Film “KKN Di Desa Penari” menjadi titik tolak atau tonggak sejarah kebangkitan Film Indonesia. 7 juta penonton adalah bukti nyata tingginya kesadaran dan semangat masyarakat untuk menghargai karya anak bangsa," kata Manoj.
Baca juga
Viral di Twitter dan Sukses di Layar Lebar, Begini Fakta Film KKN di Desa Penari
"Hal ini, menambah rasa percaya diri dan optimisme yang tinggi bagi kami untuk terus kreatif dan produktif dengan berbagai kreasi dan inovasi, agar film Indonesia Berjaya di negerinya sendiri!!" ujarnya.
Film KKN di Desa Penari yang digarap sutradara Awi Suryadi disebut menghabiskan biaya produksi sebesar Rp 15 miliar. Biaya ini belum termasuk biaya promosi.
Namun jika saat ini film bergenre horor itu sudah ditonton 7 juta penonton, berapa cuan yang didapat MD Pictures?
Untuk diketahui, keuntungan yang diperoleh produser untuk setiap tiket di bioskop adalah Rp 17 ribu per penonton. Jadi, jika ditonton 7 juta penonton, maka penghasilan kotor MD Pictures adalah: 7 juta penonton x Rp 17 ribu = Rp 119 miliar.
Baca juga
Kepala Desa Ungkap Kisah Nyata KKN di Desa Penari, Bikin Erick Thohir Penasaran
Dilansir dari laman bprd.jakarta.go.id, tarif pajak untuk pertunjukan film di bioskop ditetapkan sebesar 10 persen. Sehingga pajak yang harus disetorkan adalah sebesar Rp 11,9 miliar. Jadi, penghasilan setelah dipotong pajak adalah sebesar Rp107,1 miliar.
Dari keuntungan itu, akan dipotong biaya produksi Rp 15 miliar. Sehingga menjadi Rp 92,1 miliar. Jika biaya promosi mencapai Rp 10 miliar, maka cuan yang bisa diterima MD Pictures adalah Rp 82,1 miliar.
Keuntungan ini bisa terus bertambah lantaran film KKN di Desa Penari masih ditayangkan di bioskop.
Untuk diketahui, film KKN di Desa Penari ini diambil dari sebuat utas di Twitter dengan kisah serupa.
Film ini menceritakan enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Mereka adalah Nur (diperankan Tissa Biani), Widya ( Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy) dan Wahyu (M Fajar Nugraha).
Namun, di tengah kegiatan KKN, mereka menemukan sebuah peristiwa horor, yang kemudian mengubah proyek KKN mereka.
Artikel lainnya
- 21 Mei: Kisah Detik-detik Lengsernya Soeharto dan Orde Baru
- Heboh Dinner Bareng Mantan Bintang Dewasa Miyabi Bayar Rp15 Juta, Dapat Apa Saja?
- Luhut Dikritik Peraih Emas SEA Games: Peduli Ketika Berhasil, Gagal Dibuang
- Keran Ekspor Dibuka Lagi, Harga Minyak Goreng di Dalam Negeri Masih Segini
- Ustaz Abdul Somad Unggah Gambar Singa: Senang Saat Tikus Rp Masuk, Muntah Gegara Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News