Prosedur Cuci Otak harus menjalani beberapa tahap. Pertama, dokter akan melakukan diagnosis menggunakan DSA. Caranya dengan memasukkan selang kecil ke pembuluh nadi melalui pangkal paha.
Dari selang yang disebut kateter ini, kemudian dialirkan cairan kontras untuk memperlihatkan dengan jelas kondisi pembuluh darah, misal melihat lokasi yang tersumbat.
Baca Juga
Dokter Terawan Buka Suara Soal Dipecat IDI: Boleh Nginap atau Diusir?
Tahap kedua, cairan heparin kemudian disemprotkan ke arteri otak (karotis dan vertebralis) di bagian kiri dan kanan melalui pembuluh darah. Cairan heparin ini diyakini dokter Terawan dapat menghancurkan bekuan yang menyumbat aliran darah yang berpotensi mengakibatkan stroke.
Terawan mengklaim, setelah bekuan tersebut hancur oleh cairan heparin, maka aliran darah akan kembali lancar. Hal ini pun dapat meningkatkan kekuatan gerak otot-otot.
Baca Juga
Jejak Perseteruan Dokter Terawan vs IDI: Dua Kali Dipecat
Dipertanyakan IDI
Terapi Cuci Otak ini kemudian dipertanyakan IDI. Organisasi profesi dokter itu menilai terapi Cuci Otak ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Bahkan IDI menyatakan telah mendapatkan banyak keluhan dari pasien usai menjalani terapi tersebut.
Akibatnya, pada 26 Februari 2018, IDI mengeluarkan keputusan untuk memecat dokter Terawan dari keanggotaan untuk sementara.
Dan polemik itu berlanjut hingga saat ini. MKEK merekomendasikan agar IDI memecat Terawan secara permanen akibat deretan pelanggaran yang telah dilakukannya.
Artikel lainnya
- Pertamax Bakal Dibanderol Rp16 Ribu per Liter, Ini Harga BBM Sejenis dari Pesaing
- Pendeta Saifuddin Ibrahim Ditetapkan Sebagai Tersangka Penistaan Agama
- Restoran Subway Indonesia Akhirnya Kantongi Sertifikat Halal
- Will Smith Akhirnya Minta Maaf Tampar Chris Rock
- Jonatan Christie dan Fajar-Rian Juara Swiss Open 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News