Artis senior serba bisa Dorce Gamalama telah meninggal dunia. Meski demikian sosoknya meninggalkan banyak kesan di sekitarnya.
Salah satu kisah tentang Dorce adalah saat dia bertemu dengan KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dorce ternyata pernah mempertanyakan jenis kelaminnya ke mantan Presiden Indonesia itu.
Hal ini terlihat dalam buku: Gus! Sketsa Seorang Guru Bangsa (2017: 71) yang dilansir dari laman NU Online. Dalam buku itu, Dorce bercerita pernah hadir dalam acara malam pengumpulan dana untuk Yayasan Puan Amal Hayati milik Ibu Sinta Nuriyah.
Acara itu bertepatan juga dengan momen pemilihan capres dan cawapres. Dorce pun sempat melontarkan pertanyaan ke Gus Dur terkait peluangnya maju menjadi capres.
Baca Juga
Dorce Gamalama Meninggal Dunia Karena Terpapar Covid-19
“Gus, bagaimana kalau sampeyan jadi presiden, saya jadi menteri apa?” tanya Dorce.
Gus Dur menjawab, “Kamu tak angkat jadi menteri pegadaian.”
Dorce mengakui ada dua kyai yang selalu menjadi tempat dirinya curhat. Mereka adalah Gus Dur dan Gus Miek alias KH Hamim Djazuli, Ploso, Kediri.
“Kalau saya mengadu suatu masalah pun, mereka tidak langsung menindak dan mengecap saya dengan tuduhan macam-macam. Keduanya mencarikan dasar yang jelas atas masalah yang saya hadapi,” kata Dorce.
Baca Juga
Dinasihati Agar Saat Meninggal Diperlakukan Sebagai Pria, Dorce: Saya Ikhlas
Menurut Dorce, dia pernah bertanya tentang status keperempuanannya yang kala itu menjadi polemik. Jawaban Gus Dur saat itu, lanjut Dorce, jika dia yakin dirinya perempuan ya diyakini saja terus.
“Kamu percaya shalat, ngaji, dapat pahala, ya sudah jalani saja,” ungkap Dorce menirukan perkataan Gus Dur saat itu.
Mendengar jawaban itu, kata Dorce sangat melegakan. Sebab, saat itu status kelaminnya menimbulkan polemik.
“Saya kadang bilang, sudahlah, nggak perlu terlalu melindungi saya. Saya orangnya begini ya biarkan saja. Masuk ke surga atau neraka itu terserah Allah. Seandainya neraka yang saya dapat, jika Allah ridha, ya tak terima,” ucap Dorce.
Dorce juga mengungkapkan, Gus Dur dan Gus Miek selalu membelanya tanpa pamrih dan tidak takut dengan cercaan publik. Hal itulah yang Gus Dur lakukan terhadap kelompok minoritas lain.
“Gus Dur di mata saya adalah sosok yang dapat mengerti pikiran saya. Maka saya sangat sedih jika melihat beberapa orang main hujat dan caci maki sama Gus Dur, di internet misalnya. Mereka melakukan itu karena mereka sebenarnya tidak tahu siapa Gus Dur,” kata Dorce.
Artikel lainnya
- Hasil Lengkap Sepak Bola: Liverpool Pesta Gol, Man United Nyaris Kalah di Madrid
- Produsen Sandal Jepit Swallow Bikin Sepatu, Dagangan Langsung Ludes Terjual
- Gegara Kasus Mawar AFI, Steno Ricardo Alias Pak Marsani Didepak dari Bapak2ID
- Diskon PPnBM, Daihatsu Xenia Hingga Rocky Turun Sampai Rp12,5 Juta
- Soal Wayang Ustaz Khalid Basalamah, Gus Miftah: Ok Fine Saya Minta Maaf
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News