Anak Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri, meninggal dunia di usia 27 tahun karena henti jantung. Maura meninggal dunia pada Selasa, 25 Januari 2022 sekitar pukul 05.37 WIB.
Kabar penyakit yang dialami Maura diungkapkan ayahnya, Mayong Suryo Laksono. "Sebab penyakitnya adalah henti jantung," kata Mayong.
Mayong pun mengakui, kondisi Maura sudah drop karena kurang istirahat beberapa hari terakhir. Hal itu lantaran sang putri tengah mempersiapkan wisuda yang akan dilaksanakan pada Maret 2022 di Sydney University.
Baca Juga
Sebelum Meninggal, Anak Nurul Arifin Sempat Menggigil dan Terkapar di Meja Makan
Banyak yang bertanya, apakah henti jantung dan serangan jantung adalah penyakit yang sama. Namun ternyata dua kondisi tersebut berbeda.
Dilansir dari laman Primaya Hospital, henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Meskipun masih banyak yang belum dapat membedakan dua kondisi medis tersebut.
Meski demikian, kedua kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan sistem pemompaan darah oleh jantung dan membutuhkan pertolongan yang cepat.
Dijelaskan dokter Edwin Chandra Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Sukabumi, jantung membentuk sistem kardiovaskular bersama dengan pembuluh darah.
Baca Juga
Maura Magnalia Madyaratri Putri Waketum Golkar Nurul Arifin Meninggal Dunia
Adapun henti jantung dan serangan jantung meruipakan kelompok penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang paling banyak ditangani rumah sakit.
Penyakit jantung sendiri saat ini masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Henti jantung dan serangan jantung memiliki faktor risiko yang serupa.
Risiko yang paling besar adalah gaya hidup tidak sehat. Maka seseorang lebih berisiko mengalami kedua masalah jantung itu bila tidak mengindahkan kesehatan dalam hidup sehari-hari. Contohnya:
- Jarang bergerak aktif atau berolahraga rutin
- Banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kolesterol, gula, garam, sodium, dan zat lain yang membahayakan jantung
- Punya kebiasaan merokok
- Sering begadang
- Terkungkung stres
- Mengonsumsi minuman beralkohol berlebih
Baca Juga
Begini Kronologi Hanna Kirana Gagal Jantung Hingga Meninggal Dunia
Faktor risiko lain yang tidak berkaitan dengan gaya hidup adalah riwayat keluarga. Jadi, jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah jantung, besar kemungkinan anggota keluarga lain akan memiliki masalah yang sama.
Selain itu, usia juga menjadi faktor risiko. Semakin bertambah umur seseorang, maka makin besar mengalami masalah jantung.
Apa saja perbedaan henti jantung dan serangan jantung? Berikut perbedaannya >>>
1. Definisi dari Penyakitnya
Serangan jantung terjadi ketika arteri yang membawa darah ke jantung menyempit atau tersumbat. Akibatnya, jantung tak bisa mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup. Kondisi ini menyebabkan serangan jantung.
"Sedangkan henti jantung terjadi akibat masalah pada fungsi pemompaan jantung yang dipicu gangguan kelistrikan jantung," kata dokter Edwin Chandra.
Baca Juga
Wali Kota Bandung Mang Oded Diindikasikan Meninggal Karena Serangan Jantung
2. Gejala yang ditimbulkan
Gejala serangan jantung bervariasi, meliputi:
- Dada terasa nyeri, sesak, dan atau tidak nyaman
- Napas pendek, sesak napas
- Nyeri terasa hingga bahu, rahang, lengan, dan punggung
- Keluar keringat dingin yang tak biasa
- Pusing
- Pingsan
Namun, serangan jantung tidak selalu menimbulkan gejala yang terlihat. Ada juga serangan jantung yang gejalanya ringan. Hanya rasa nyeri tiba-tiba pada dada yang lalu hilang seketika.
Sedangkan gejala henti jantung sering kali tidak terasa sama sekali. "Orang bisa tiba-tiba mendadak pingsan dan tak bernapas akibat jantungnya berhenti memompa darah. Mungkin saja orang itu sebelumnya mengalami serangan jantung," jelas dokter Edwin.
3. Penyebab atau masalah kesehatan yang mendasari
Ada tiga penyebab atau masalah kesehatan utama yang mendasari serangan jantung, yakni tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok. Penyebab lain yang banyak ditemukan mencakup:
- Diabetes
- Kelebihan berat badan dan obesitas
- Gaya hidup tidak aktif
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Tidak menerapkan pola makan gizi seimbang
Sementara masalah yang melatarbelakangi henti jantung adalah kelainan atau gangguan sinyal elektrik ke jantung secara tiba-tiba.
4. Tindakan penanganannya
Serangan jantung adalah masalah kesehatan darurat. Setiap menit sangat berarti untuk keselamatan pasien.
Bila seseorang mengalami gejala serangan jantung ini langkah yang harus dilakukan:
1. Telepon ambulans atau bawa ke rumah sakit jantung.
2. Saat menunggu pertolongan, posisikan pasien dalam posisi rileks dan berikan aspirin.
3. Jika ada obat nitrogliserin dari resep dokter, berikan pula.
4. Bila pasien tak sadarkan diri, lakukan resusitasi jantung-paru (CPR) untuk memulihkan napas dan sirkulasi darah.
Henti jantung juga merupakan masalah kesehatan yang darurat juga. Pasien harus segera mendapatkan penanganan. Pertolongan pertama adalah menggunakan alat defibrilator bila tersedia. Alat ini berfungsi memulihkan detak jantung. CPR juga perlu dilakukan sambil menunggu bantuan medis datang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News