Anak Nurul Arifin Meninggal Karena Henti Jantung, Apa Beda dengan Serangan Jantung?

  • Arry
  • 26 Jan 2022 08:59
Ilustrasi Jantung(@averey/unsplash)

Anak Nurul Arifin, Maura Magnalia Madyaratri, meninggal dunia di usia 27 tahun karena henti jantung. Maura meninggal dunia pada Selasa, 25 Januari 2022 sekitar pukul 05.37 WIB.

Kabar penyakit yang dialami Maura diungkapkan ayahnya, Mayong Suryo Laksono. "Sebab penyakitnya adalah henti jantung," kata Mayong.

Mayong pun mengakui, kondisi Maura sudah drop karena kurang istirahat beberapa hari terakhir. Hal itu lantaran sang putri tengah mempersiapkan wisuda yang akan dilaksanakan pada Maret 2022 di Sydney University.

Baca Juga
Sebelum Meninggal, Anak Nurul Arifin Sempat Menggigil dan Terkapar di Meja Makan

Banyak yang bertanya, apakah henti jantung dan serangan jantung adalah penyakit yang sama. Namun ternyata dua kondisi tersebut berbeda.

Dilansir dari laman Primaya Hospital, henti jantung berbeda dengan serangan jantung. Meskipun masih banyak yang belum dapat membedakan dua kondisi medis tersebut.

Meski demikian, kedua kondisi ini sebenarnya berkaitan dengan sistem pemompaan darah oleh jantung dan membutuhkan pertolongan yang cepat.

Dijelaskan dokter Edwin Chandra Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Sukabumi, jantung membentuk sistem kardiovaskular bersama dengan pembuluh darah.

Baca Juga
Maura Magnalia Madyaratri Putri Waketum Golkar Nurul Arifin Meninggal Dunia

Adapun henti jantung dan serangan jantung meruipakan kelompok penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang paling banyak ditangani rumah sakit.

Penyakit jantung sendiri saat ini masih menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia. Henti jantung dan serangan jantung memiliki faktor risiko yang serupa.

Risiko yang paling besar adalah gaya hidup tidak sehat. Maka seseorang lebih berisiko mengalami kedua masalah jantung itu bila tidak mengindahkan kesehatan dalam hidup sehari-hari. Contohnya:

  1. Jarang bergerak aktif atau berolahraga rutin
  2. Banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung kolesterol, gula, garam, sodium, dan zat lain yang membahayakan jantung
  3. Punya kebiasaan merokok
  4. Sering begadang
  5. Terkungkung stres
  6. Mengonsumsi minuman beralkohol berlebih

Baca Juga
Begini Kronologi Hanna Kirana Gagal Jantung Hingga Meninggal Dunia

Faktor risiko lain yang tidak berkaitan dengan gaya hidup adalah riwayat keluarga. Jadi, jika ada anggota keluarga yang memiliki masalah jantung, besar kemungkinan anggota keluarga lain akan memiliki masalah yang sama.

Selain itu, usia juga menjadi faktor risiko. Semakin bertambah umur seseorang, maka makin besar mengalami masalah jantung.

Apa saja perbedaan henti jantung dan serangan jantung? Berikut perbedaannya >>>

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait