Taman Mini Indonesia Indah atau TMII tengah menjadi perbincangan di media sosial. Kondisinya kini terbengkalai. Sejumlah wahana tampak tak terurus.
Kondisi terbaru TMII ini viral dari unggahan akun @RomitsuT. Dalam video yang diunggah, akun tersebut membandingkan kondisi TMII sebelum dan sesudah dikelola pemerintah.
"TMII sebelum dan sesudah diambil alih dan dikelola oleh pemerintah. Ambyeaaarrrrrrrr.......merusak bukan menambah baik," cuit @RomitsuT.
Cuitan itu disukai lebih dari 3.000 akun, dan diretweet lebih dari 1.400 kali.
"True, akhir pekan iseng masuk bayarnya 2org+1mbl 75rb dan didalamnya banyak yg mangkrak Wajah menunjukkan kemenangan rame karena acara paguyuban aja sambil setel musik kenceng2," kata netizen.
"Kok malah serem. Arena bermain jadi kaya uji nyali," komentar yang lain.
Video kondisi TMII sebelum dan sesudah diambil pemerintah viral
Selanjutnya TMII akan direnovasi >>>
Untuk diketahui, saat ini pengelolaan TMII berada di bawah pemerintah. Hal tersebut didasarkan pada Perpres No 19 tahun 2021. Sebelumnya TMII dikelola Yayasan Harapan Kita.
Perpres No. 19 tahun 2021 mulai berlaku pada 1 April 2021. Perpres diterbitkan untuk menjadikan TMII sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa, serta sebagai sarana wisata edukasi bermatra budaya nusantara.
Direktur Marketing PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono, menyatakan perusahaan akan melakukan pengembangan dan renovasi terhadap TMII.
"Kita memang akan renovasi dan lakukan pengembangan kembali atau re-development untuk diluncurkan kembali pada tahun ini," kata Maya, Jumat 14 Januari.
Sementara itu Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC), Edy Setijono, menyatakan penataan TMII akan dilakukan untuk mendukung acara G20.
"Mulai bulan Januari, itu sudah kick off penataan kawasan ini sudah dimulai. Kita berharap sekitar Agustus paling lama September, tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20," kata Edy Setijono.
"Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali, ya mungkin nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam, ketika aktivitasnya sudah sangat crowded itu memang harus kita tutup," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News