Mengenal Yahya Cholil Staquf Ketum PBNU Terpilih: Kakak Menteri Hingga Datangi Israel

  • Arry
  • 24 Des 2021 15:14
Ketua Umum PBNU Terpilih Yahya Cholil Staquf(nu online/nu.or.id)

Yahya Cholil Staquf resmi terpilih menjadi Ketua Umum PBNU periode 2021-2026. Gus Yahya mengalahkan calon petahana, Said Aqil Siradj, dalam pemilihan yang berlangsung Jumat, 24 Desember 2021.

Yahya Staquf mengoleksi 337 suara dalam pemilihan suara yang berlangsung terbuka. . Sedangkan Said Aqil, selaku petahana, hanya meraih 210 suara.

Sebelum pemilihan, Yahya Staquf mengungkapkan visi misinya dalam memimpin NU lima tahun ke depan.

"Visi saya untuk memimpin NU ini adalah menghidupkan Gus Dur. Ini saya sudah nyatakan berulang-ulang. Jadi saya sampaikan kepada PWNU, PCNU se-Indonesia bahwa apa yang ingin saya lakukan yaitu visi saya dalam memimpin NU lima tahun ke depan ini bisa dinyatakan dengan sikap menghidupkan Gus Dur," kata Yahya Staquf pada Kamis, 23 Desember.

Siapakah Yahya Cholil Staquf? Berikut profil Gus Yahya, Ketua Umum PBNU terpilih:

1. Kakak Menteri Agama

Yahya Cholil Staquf lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 16 Februari 1966. Gus Yahya merupakan kakak dari Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama saat ini.

Keduanya adalah putra rahimahullah KH Cholil Bisri, pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibien Rembang, yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). KH Cholil Bisri adalah kakak kandung dari KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus. Sehingga Yahya adalah keponakan dari Gus Mus.


2. Jubir Presiden ke-4 Gus Dur

Gus Yahya merupakan lulusan jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada atau UGM. Setelah lulus, Gus Yahya berangkat ke Arab Saudi untuk mendalami ilmu agama.

Yahya yang awalnya hanya dikenal di kalangan santri namanya tiba-tiba melejit saat ditunjuk Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, menjadi juru bicaranya.

Yahya pula yang enjadi sosok yang membacakan Dekrit Presiden saat terjadinya ketegangan antara Gus Dur dan DPR-MPR saat itu. Dekrit tersebut kemudian menjadi penyebab dari alasan DPR-MPR melengserkan Gus Dur melalui Sidang Istimewa MPR pada 2001.

Selanjutnya, Yahya Staquf aktif di PKB. Namun setelah terjadi konflik internal di PKB, Yahya kemudian memilih kembali ke Ponpes Raudlatut Thalibien di Leteh, Rembang Kota, Kabupaten Rembang.


Selanjutnya Jadi Wantimpres hingga Kunjungi Israel >>>

 

3. Jadi Wantimpres

Yahya Cholil Staquf juga pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres Presiden Joko Widodo pada periode pertama. Dia masuk menjadi Wantimpres menggantikan posisi KH Hasyim Muzadi yang meninggal dunia.

Selain itu, nama Gus Yahya di NU juga semakin naik. Berdasarkan hasil Muktamar PBNU di Jombang pada 2015, Gus Yahya dipercaya sebagai Katib Aam Syuriah PBNU.


4. Kunjungi Israel dan Vatikan

Pada pertengahan 2018, Yahya Staquf pernah menuai kontroversi saat memutuskan mengunjungi Israel dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Saat itu dia menjadi pebicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel.

Langkah Gus Yahya saat itu dinilai tidak selaras dengan komitmen terhadap dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

"Upaya saya ini mengajak atau memperkuat gerakan perdamaian di tingkat akar rumput di masyarakat menjadi konsensus sosial. Semua orang mau perdamaian," kata Gus Yahya mengenai alasannya mendatangi Israel.

Ucapan Gus Yahya dibela Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini. Menurutnya, langkah tersebut justru selaras dengan yang pernah dilakukan Gus Dur untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina lewat diplomasi segala cara.

Gus Dur pun juga pernah diundang di acara serupa pada 2002. Saat itu digelar di Washington DC, Amerika Serikat.

Tak hanya ke Israel, Gus Yahya juga sempat ikut dalam dialog antariman di Vatikan. Gus Yahya pun sempat bertemu dengan Paus Fransskus yang memimpin audeinsi umum di Vatikan.

 

Artikel lainnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait