Om Yun menejlaskan, kenapa Rampok bisa lebih mahal dibanding Jaguar karena Rampok pernah mengalahkan Jaguar dalam sebuah perlombaan.
“Rampok prestasinya di Jakarta di mana tempat selalu juara. Kemudian bermain di Pekalongan, waktu itu bisa meraih juara 2 mengungguli Jaguar, dan lanjut di Semarang Rampok pernah Juara 1,” kata Om Yun.
Menurutnya, ada sensasi tersendiri merawat dan menjadi joki Rampok yang harganya Rp2 miliar itu. “Saya sebagai yang merawat dan joki gak boleh fokus ke nilainya. Karena akan mengganggu konsentrasi saya. Saya anggap sama dengan burung yang lain,” kata Om Yun.
“Rampok istimewanya dia mau dibawa kemana-mana dan selalu juara. Kalau kualitas atau kecepatan mungkin masih banyak burung yang lebih cepat,” kata Om Yun.
“Namun kepandaiannya setingkat Rampok belum ada. Dan pemilik awalnya sangat mencintai Rampok sehingga memberikan harga fantastis,” pungkas Om Yun.
Om Yun yang tinggal di Jalan Kapten Ismail, Kota Tegal, Jawa Tengah itu, saat ini memiliki sekitar 1.100 ekor merpati. Tiap bulan, dia harus mengeluarkan Rp50 juta untuk kebutuhan pakan merpati dan menggaji 12 karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News