Salah satu amalan yang bisa umat Islam lakukan adalah berdzikir. Secara bahasa, dzikir berarti puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang. Dzikir bisa dilakukan pagi dan petang.
Dzikir dapat diartikan dengan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat). Berdzikir merupakan ibadah madhoh, yakni ibadah langsung kepada Allah SWT, seperti yang dikutip dari buku Dzikir Pagi dan Petang karya Ustadz Fadli Ramadhan.
Keutamaan berdzikir termaktub dalam firman Allah dalam QS. Ar Ra'd ayat 28 yang berbunyi:
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'd ayat 28).
Untuk dzikir pagi bisa dilakukan setelah melaksanakan sholat Subuh hingga terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu dhuha, kira-kira jam tujuh atau jam delapan.
Amalan berdzikir di waktu pagi pun tercantum dalam Al Quran Surat Al Ahzab ayat 41-42.
Artinya: "Hari orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut Nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang." (QS. Al Ahzab: 41-42).
Allah SWT juga berfirman mengenai anjuran berdzikir pagi hari dalam Thahaa ayat 130:
Artinya: "Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang."
Selain ayat-ayat Al Quran, Rasulullah SAW pun sangat menganjurkan dzikir pagi sebagaimana yang diriwayatkan dalam Hadits Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda:
"Sungguh, aku duduk bersama beberapa orang yang berdzikir kepada Allah SWT setelah sholat Subuh hingga matahari terbit lebih aku sukai daripada memerdekakan empat keturunan Nabi Ismail. Sungguh, aku duduk bersama beberapa orang yang berdzikir kepada Allah Ta'ala setelah sholat Ashar hingga tebenamnya matahari lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang." (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Syekh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 2/698).
Adapun bacaan dzikir pagi yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan diriwayatkan dalam hadits Imam Bukhari:
Bacaan Dzikir Pagi Hari
1. Sayyidul Istighfar
Lafadz Sayyidul istighfar adalah sebagai berikut :
اÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù٠أÙÙÙت٠رÙبÙÙÙÙ ÙÙا Ø¥ÙÙÙÙ٠إÙÙÙÙا Ø£ÙÙÙت٠خÙÙÙÙÙتÙÙÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙÙا عÙبÙدÙÙÙ ÙÙØ£ÙÙÙا عÙÙÙ٠عÙÙÙدÙÙÙ ÙÙÙÙعÙدÙÙÙ Ù Ùا اسÙتÙØ·ÙعÙتÙ. Ø£ÙعÙÙÙذ٠بÙÙÙ Ù ÙÙÙ Ø´ÙرÙÙ Ù Ùا صÙÙÙعÙتÙ. Ø£ÙبÙÙÙØ¡Ù ÙÙÙ٠بÙÙÙعÙÙ ÙتÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙ. ÙÙØ£ÙبÙÙÙء٠بÙØ°ÙÙÙبÙÙÙ. ÙÙاغÙÙÙر٠ÙÙÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙÙÙ ÙÙا ÙÙغÙÙÙر٠اÙØ°ÙÙÙÙÙÙب٠إÙÙÙÙا Ø£ÙÙÙتÙ
Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."
Diriwayatkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Syaddad bin Aus ra, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa mengucapkannya (Sayyidul istighfar) di siang hari dengan meyakininya lalu dia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya lalu dia mati pada malam itu sebelum pagi, maka dia termasuk penghuni surga."
2. Surat Al Ikhlas dan Mu'awwidzatain
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri, "Seseorang mendengar bacaan Surah Al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Dan keesokan paginya ia datang kepada Rasulullah SAW, lalu mengadukan perkara itu kepada Rasulullah, seolah yang mengadukan ini menganggap bacaan tersebut terlalu pendek. Maka Rasulullah SAW berkata, 'Demi zat yang jiwaku dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surah itu setara dengan sepertiga Al-quran." (HR. Al-Baihaqi).
Dalam riwayat lain dari Imam Nawawi melalui Kitab Sunan Abu Dawud, Imam Tirmidzi dan Imam Nasa'i melalui Abdullah ibnu Khubaib yang mengisahkan:
"Kami keluar di suatu malam yang sedang turun hujan dan hari sangat gelap untuk mencari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam untuk mengimami sholat kami. Kami menjumpai beliau dan beliau bersabda, 'Katakanlah!'. Aku tidak mengucapkan apapun, kemudian beliau (Rasulullah) bersabda lagi, 'Katakanlah!'. Aku tidak mengatakan sesuatu apa pun, lalu beliau bersabda kembali, 'Katakanlah!'. Maka aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah yang harus aku ucapkan?'. Beliau Rasulullah bersabda, 'Bacalah surat Al Ikhlas dan Mu'awwidzatain ketika sore hari dan pagi hari sebanyak tiga kali, hal itu akan mencukupimu dari segala sesuatu."
Menurut Imam Nawawi sanad hadits di atas Shahih. Adapun yang dimaksud dengan surat Muawwidzatain adalah istilah untuk surat An Nas dan surat Al Falaq.
Selain itu, dikutip dalam tulisan Ustaz Abdul Wahab dalam tulisannya yang berjudul Koleksi Lengkap Dzikir Pagi dan Petang, bacaan dzikir pagi dan petang bisa membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq serta surat An-Naas.
Berkenaan dengan surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq dan An-Naas, Rasulullah SAW bersabda terkait dengan bacaan dzikir pagi dan petang:
"Barang siapa membaca tiga surat tersebut tiga kali setiap pagi dan petang maka ia (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Newscaster, ayo kita mulai dzikir pagi hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News