Raffi Ahmad buka suara usai ditegur Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas dugaan pelanggaran siaran Ramadan. Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni itu pun minta maaf.
Raffi Ahmad yang membintangi program Kuis Gaspol (Games Asyik Paling Nampol) di SCTV dan Berkah Ramadhan di TransTV diduga melakukan pelanggaran dalam bentuk kekerasan fisik dan verbal dalam tayangan itu.
Temuan ini berdasar pemantauan tahap pertama yang dilakukan MUI dan Komisi Penyiaran Indonesia. Pemantauan dilakukan dalam 10 hari pertama bulan Ramadan.
“Saya mengapresiasi langkah MUI yang terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan kualitas siaran TV Ramadhan. Saya sudah komunikasi dengan Ketua MUI (Bidang Infokom) Bapak Kyai Masduki Baidlowi dan saya juga menyampaikan permohonan maaf pada beliau dan kepada MUI," kata Raffi Ahmad dikutip dari laman MUI, Rabu, 26 Maret 2025.
Baca juga
MUI Temukan Candaan Vulgar di Program Ramadan Raffi Ahmad, Minta KPI Bertindak
"Ini jadi pelajaran penting bagi saya. Ini bukan kesengajaan semata-mata karena refleks. Saya berkomitmen, Insya Allah untuk siaran ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya.
“Setelah lebaran, kami selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni akan melakukan kerja sama dengan MUI dalam pembinaan generasi muda, khususnya generasi muda Islam dalam mengoptimalkan kontribusi bagi pewujudan generasi Emas," sambung Rafi.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, mengapresiasi Raffi Ahmad yang cepat meminta maaf serta kesiapan dirinya untuk terus memperbaiki diri atas kejadian ini.
“Pengawasan MUI ini dalam upaya mewujudkan kebaikan bersama, agar lembaga penyiaran dapat menyiarkan hal positif bagi publik, terlebih di Ramadhan. Kami mengapresiasi atas inisiatif Raffi untuk terus memperbaiki diri," kata Kiai Masduki.
Baca juga
Belum Setahun, Bisnis Rans Nusantara Hebat Milik Raffi Ahmad dan Kaesang Tutup
“Insya Allah kamu segera melakukan koordinasi dengan lembaga penyiaran. Agar semuanya berjalan lebih untuk penyiaran ke depan,” ujarnya.
Ketua MUI Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh, juga mengapresiasi komitmen Raffi Ahmad untuk melakukan perbaikan atas yang dilakukannya pada siaran Ramadan.
"Tidak ada orang yang sempurna. Yang paling penting adalah saling mengingatkan untuk kebaikan. Jika salah, ada komitmen untuk terus memperbaiki. Karena itu saya mengapresiasi komitmen tersebut. Sosok Raffi bisa jadi teladan kebaikan, khususnya generasi muda," kata Asrorun.
"Itu bisa jadi spontan, karena live. Setiap orang tak mungkin lepas dari khilaf, kuncinya saling berkomitmen untuk terus berbenah," ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Al-Nahdlah, Depok, Jawa Barat, itu.
"Kalau ada hal yang kurang, itu manusiawi sepanjang terus ada komitmen untuk berbenah menuju lebih baik. Saya yakin sosok Raffi Ahmad adalah orang baik dan bisa jadi teladan bagi generasi muda," tutupnya.
Artikel lainnya: Bobon Santoso Bongkar Kejanggalan Konten Masak Rendang Willie Salim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News