Kepala Satpol PP Aceh Singkit, Ahmad Yani, mengungkapkan Canon mati bukan karena disiksa. Canon mati saat diangkut dan direlokasi petugas ke tempat lain.
"Bisa divisum, ada enggak tanda kekerasan? Jadi yang pegang kayu itu bukan untuk menyakiti tapi menjaga diri agar tidak digigit," kata Ahmad Yani saat dikonfirmasi.
Bangkai anjing Canon telah dikuburkan usai berkoordinasi dengan Sekda Aceh Singkil. "Saya lihat sendiri tidak ada berbuih, tidak ada bekas luka. Jadi tidak ada dibunuh, boleh kita visum, suruh lihat dia kalau nggak percaya," ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, Canon kerap mengganggu wisatawan di Pulau Panjang, Kecamatan Pulau Banyak. Bahkan anjing tersebut sering mengejar wisatawan.
"Laporan dari warga di sana juga camat, jadi keberadaan anjing itu sering mengganggu wisatawan yang sedang berlibur di sana," katanya.
Ahmad Yani menegaskan, pihaknya hanya ingin mengamankan anjing malang tersebut. Dan memindahkan anjing tersebut ke tempat lain agar para wisatawan tidak terganggu lagi.
"Maksudnya kita selamatkan anjing itu kita pindahkan. Lalu di bawa ke Singkil. Hari Minggu rencananya di ambil pemilik," ujarnya.
Terkait tindakan anak buahnya yang tertangkap kamera memegang kayu dan mengarahkanke Canon, menurut Ahmad Yani, hal itu dilakukan untuk mencegah digigit anjing tersebut. "Tindakan kami tidak melanggar SOP," sebutnya.
"Masyarakat udah risi itu, udah banyak lapor ke kami, Dinas Pariwisata, dan camat melapor juga. Makanya kita bawa ke Singkil supaya tidak berada di pulau lagi, yang menjadi tempat wisata," ujarnya.
"Saya juga keberatan kalau itu mati. Rencana kami itu dibawa ke Singkil, kemudian diserahkan lagi ke pemiliknya. Jadi tidak ada dibunuh, ngapain juga kita bunuh, binatang butuh hidup juga," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News