Heboh Anjing Canon di Pulau Banyak Aceh Mati Usai Ditangkap Satpol PP

  • Arry
  • 24 Okt 2021 10:45
Heboh Anjing Canon di Pulau Banyak Aceh Mati Usai Ditangkap Satpol PP(tangkapan layar/instagram)

Sebuah video seekor anjing bernama Canon yang diduga disika petugas Satpol PP di Pulau Banyak, Aceh Singkil, Aceh, menggegerkan sosial media. Anjing Canon itu kini telah mati usai ditangkap.

Video viral itu diunggah salah satu akun Instagram. Dalam video itu terlihat anjing Canon tampak akan ditangkap Satpol PP. Tampak sejumlah petugas Satpol PP memegang kayu di sekitar Canon.

Salah seorang Satpol PP terlihat mengarahkan kayunya ke arah Canon. Anjing itu kemudian berhasil ditangkap. Pemilik akun Instagram mengungkapkan, saat itu Canon kemudian dimasukkan ke keranjang kecil dan dibawa pergi.

"Oh Tuhan, aku disiksa sampai mati oleh orang-orang yang tadinya mau aku ajak berteman. Apa salahku? Mengapa menyiksaku sampai mati? Aku belum bertemu dengan tuanku. Dia tidak tahu aku ditangkap dan dibawa pergi, apalagi disiksa sampai mati. Seandainya dia ada di sini, pasti aku akan diselamatkannya," tulis pemilik akun.

Canon dilaporkan telah mati. Kepala Satpol PP Aceh Singkit, Ahmad Yani, menyatakan anjing Canon mati karena stres mau diangkut petugas dan direlokasi ke tempat lain.

"Bisa divisum, ada enggak tanda kekerasan? Jadi yang pegang kayu itu bukan untuk menyakiti tapi menjaga diri agar tidak digigit," kata Ahmad Yani saat dikonfirmasi.

Ahmad menjelaskan, kini bangkai anjing Canon itu telah dikuburkan usai berkoordinasi dengan Sekda Aceh Singkil. Ahmad Yani menegaskan, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang mebekas di tubuh anjing itu.

"Saya lihat sendiri tidak ada berbuih, tidak ada bekas luka. Jadi tidak ada dibunuh, boleh kita visum, suruh lihat dia kalau nggak percaya," ujar Ahmad.

Selanjutnya Anjing Canon Dinilai Ganggu Wisatawan >>>

 

Menurutnya, keberadaan anjing Canon itu kerap mengganggu wisatawan di Pulau Panjang, Kecamatan Pulau Banyak. Bahkan anjing tersebut sering mengejar wisatawan.

"Laporan dari warga di sana juga camat, jadi keberadaan anjing itu sering mengganggu wisatawan yang sedang berlibur di sana," katanya.

Ahmad Yani menegaskan, pihaknya hanya ingin mengamankan anjing malang tersebut. Dan memindahkan anjing tersebut ke tempat lain agar para wisatawan tidak terganggu lagi.

"Maksudnya kita selamatkan anjing itu kita pindahkan. Lalu di bawa ke Singkil. Hari Minggu rencananya di ambil pemilik," ujarnya.

Mengenai tindakan anak buahnya yang memegang kayu dan mengarahkan ke anjing itu, Ahmad Yani menyatakan, hal itu dilakukan untuk mencegah digigit anjing tersebut.

Dia pun membela tindakan anak buahnya itu dan menyebut sudah dilakukan sesuai prosedur. "Tindakan kami tidak melanggar SOP," sebutnya.

"Masyarakat udah risi itu, udah banyak lapor ke kami, Dinas Pariwisata, dan camat melapor juga. Makanya kita bawa ke Singkil supaya tidak berada di pulau lagi, yang menjadi tempat wisata," ujarnya.

"Saya juga keberatan kalau itu mati. Rencana kami itu dibawa ke Singkil, kemudian diserahkan lagi ke pemiliknya. Jadi tidak ada dibunuh, ngapain juga kita bunuh, binatang butuh hidup juga," lanjutnya.

 

Baca Juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait