Apa bedanya dengan varian Delta dan Delta Plus?
Varian Delta atau B.1.617.2 adalah sub keturunan dari virus B.1.617. Varian ini pertama kali terdeteksi di India awal tahun ini. Studi menunjukkan bahwa mutan virus ini empat kali lebih menular varian sebelumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikannya sebagai varian yang menjadi perhatian (VOC). Varian virus ini memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi dan telah menyebabkan wabah di beberapa negara lain. Selain itu, varian ini juga menyebabkan gejala yang lebih parah daripada jenis virus aslinya.
Penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin yang tersedia untuk mengobati COVID delapan kali kurang efektif melawan varian ini. Kasus varian Delta juga telah dilaporkan di banyak negara di dunia.
Sementara varian Delta Plus adalah mutasi lebih lanjut dari varian Delta yang berasal dari India. Ini pertama kali ditemukan di Maharashtra dan bertanggung jawab atas sebagian besar infeksi Covid-19 di wilayah itu.
Varian Delta Plus diduga memicu gelombang ketiga Covid-19 di negara bagian barat India karena mutan virus ini juga dapat menyebabkan gejala parah dan rawat inap.
Terlepas dari gejala utama, varian Delta plus dapat menyebabkan sakit perut, mual, kehilangan nafsu makan, muntah. Efek jangka panjangnya termasuk nyeri sendi dan gangguan pendengaran.
Varian Delta plus telah ditemukan di sembilan negara lain di seluruh dunia selain India. Kasus varian Delta Plus telah dilaporkan di Inggris, Portugal, Swiss, Polandia, Jepang, Nepal, Cina, India, dan Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News