Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau BPOM AS mengonfirmasi ada satu kasus kematian dan 75 orang harus dirawat usai mengonsumsi burger McDonald's. Apa penyebabnya?
Pihak pejabat terkait menyatakan, para korban teridentifikasi mengonsumsi hamburger Quarter Pounder McDonald's. Hamburger itu diduga tercemar bakteri E Coli.
Selain itu, 22 orang dilaporkan telah dirawat di rumah sakit dan dua orang teridentifikasi mengalami sindrom uremik hemolitik (HUS), masalah kesehatan serius yang bisa berujung gagal ginjal.
BPOM AS menyatakan pelanggan yang meninggal adalah seorang lansia dari Colorado. Namun dia tidak mengalami HUS.
Baca juga
McDonalds Diboikot Gegara Kasih Makanan ke Tentara Israel, McD Indonesia Buka Suara
Pejabat kesehatan federal telah memperingatkan kepada masyarakat untuk berhati-hati terkait wabah tersebut. Penyakit ini dilaporkan mulai merebak pada 27 September, dengan kasus terakhir tercatat di 10 Oktober, menurut pejabat kesehatan.
Mengantisipasi hal tersebut, McDonald's langsung menarik produk hamburger Quarter Pounder dari sekitar seperlima di antara 13.000 outletnya di AS. Penarikan juga dilakukan untuk restoran di Colorado, Kansas, Utah, Wyoming dan sebagian Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma.
"McDonald's menjual sekitar 1 juta Quarter Pounders dalam jangka waktu saat penyakit tersebut terjadi," kata juru bicara restoran cepat saji tersebut.
Mereka yakin akan labih banyak orang yang sakit jika terkontaminasi dari burger tersebut. Pihak restoran menduga penyebab dari merebaknya penyakit tersebut berasal dari bawang bombai yang digunakan pada produk burger tersebut.
McD menjelaskan, burger mereka dimasak pada suhu 175 derajat, di atas tingkat 160 derajat. Suhu tersebut dinilai sudah cukup untuk membunuh bakter E. coli. Namun bawang yang diiris dalam burger tersebut mentah.
Baca juga
Pegawai McDonald's Sebut Rugi Beli Kentang Goreng Porsi Besar, Ini Alasannya
"Jika itu sumbernya, ini akan menjadi pertama kalinya bawang menjadi pembawa strain E. coli ini," kata juru bicara tersebut.
"Karena kekhawatiran yang meluas dan komitmen kami yang teguh terhadap keamanan pangan, kami telah membuat keputusan untuk menghentikan sumber bawang dari fasilitas Taylor Farms di Colorado Springs tanpa batas waktu," kata McDonald's.
"Sebagai pengingat, semua item menu lainnya, termasuk produk daging sapi lainnya (termasuk Cheeseburger, Hamburger, Big Mac, McDouble, dan Double Cheeseburger) tidak terpengaruh dan tersedia," tambahnya.
Para penyelidik dari BPOM AS terus berupaya memastikan sumber dari penyakit tersebut, apakah berasal dari irisan bawang bombai atau daging sapi dalam burger tersebut. Namun temuan awal mereka menunjukkan irisan bawang bombai merupakan sumber yang paling mungkin menjadi cemaran dalam menu McDonald's.
Sementara itu pihak Taylor Farms selaku pemasok bawang bombai ke McD buka suara.
"Sebagai usaha milik keluarga, kami bangga menyediakan makanan segar yang aman dan sehat bagi orang-orang setiap hari. Kami sedih melihat penyakit dan individu serta keluarga yang terkena dampak dari wabah E. coli O157:H7 saat ini," kata juru bicara Taylor Farms kepada CBS News melalui email.
"Pikiran dan doa kami tertuju kepada para individu dan keluarga mereka yang terkena dampak. Prioritas kami tetap pada kesehatan dan keselamatan konsumen kami. Kami telah menarik bawang bombai dari fasilitas Taylor Farms Colorado kami yang dikirim ke beberapa pelanggan layanan makanan tertentu," tambahnya.
Artikel lainnya: MotoGP Thailand 2024: Enea Bastianini Menangi Sprint Race, Asapi Jorge Martin-Bagnaia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News