Dalam ajaran agama, Nabi Adam dikenal sebagai manusia pertama di dunia. Namun, dalam pelajaran, kita mengetahui bahwa yang pertama kali menghuni planet ini adalah manusia purba.
Bahkan Charles Darwin dalam bukunya berjudul the Origin of Species, disebutkan manusia purba adalah bentuk evolusi dari monyet.
Di sini menimbulkan pertanyaan, mana yang lebih dahulu ada di bumi, apakah Nabi Adam atau manusia purba.
Pakar tafsir Quraish Shihab menjelaskan, Alquran tidak ada penjelaskan detil tentang makhluk apa yang ada di bumi sebelum Nabi Adam. Alquran
“Boleh jadi makhluk lain itu manusia purba,” kata Quraish dalam video yang diunggah di kanal YouTube Narasi TV.
Quraish Shihab menjelaskan, Alquran menceritakan mengenai penciptaan Nabi Adam yang terjadi dalam beberapa tahap. Yakni diciptakan dari tanah, kemudian dihembuskan ruh ke dalamnya hingga menjadi manusia.
Namun, lanjut Dia, Alquran tidak menceritakan tentang proses yang terjadi di tengah-tengah penciptaan itu.
“Kalau bisa saya beri gambaran begini, kita punya alfabet A hingga Z. Saya sebut mulanya A, akhirannya Z. Ada ndak antara A dan Z? Banyak. Alquran hanya menceritakan A dari tanah dan menceritakan Z dihembuskan ruh,” jelas ayah presenter Najwa Shihab itu.
“Jadi boleh jadi ada proses di sini (antara diciptakan dari tanah dan dihembuskan ruh). Alquran tidak menjelaskan ini,” tambahnya.
Menurut Quraish, proses antara ‘diciptakan dari tanah’ dan ‘dihembuskan ruh’ adalah bagian dari ilmu dan Islam tidak membahas tentang hal itu. Jika ada yang membahas mengenai teori Darwin, maka Quraish menilai hal tersebut tidak disangkutpautkan dengan Islam. Mengapa? Karena hal itu adalah bidang ilmu dan Alquran memang tidak menceritakannya.
“Itu bidang ilmu. Kalau ilmu bisa membuktikannya, maka dia tidak bertentangan dengan Alquran karena Alquran hanya berkata ‘dari tanah’dan akhirnya ditiupkan ruh,” ujarnya.
“Jadi tolak lah dia atas nama ilmu atau terima atas nama ilmu. Jangan libatkan Islam Alquran di sini,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak ulama Islam yang percaya dan membenarkan ada proses dari kejadian manusia di bumi. Salah satunya Ibnu Khaldun. “Tapi dia tidak atas namakan Alquran. Dia atas namakan penelitian,” ucapnya.
“Kita tidak wajar menolak Teori Darwin atas nama Alquran, tapi silahkan tolak atas nama ilmu pengetahuan. Jangan juga menerimanya atas nama Alquran, silahkan terima atas dasar ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News