Rencana penayangan film Kiblat menuai banyak kecaman. Sejumlah tokoh menolak tayangnya film yang diproduksi Leo Pictures itu.
Lembaga Sensor Film atau LSF pun mengungkapkan film Kiblat, yang dibintangi Ria Ricis, itu belum lulus sensor. LSF menyatakan pihaknya masih meninjau sejumlah materi yang terdapat dalam film tersebut.
"Film Kiblat secara utuh, sampai hari ini, belum ada surat tanda lulus sensor. Pernah masuk, produser Kiblat minta LSF meninjau. Dan setelah kami tinjau, film itu kami kembalikan, dengan catatan tertentu. Tapi belum dikembalikan ke kami lagi," kata Ervan dikutip dari kumparan, Senin, 25 Maret 2024.
"Ada dua yang lagi dibincangkan. Pertama, poster film Kiblat itu sendiri. Itu yang gambarnya ada seorang wanita seperti rukuk. Kedua adalah trailer, itu iklan film yang berisi potongan adegan dalam Kiblat itu sendiri," tutur Ervan.
Baca juga
Ketua MUI Minta Film Kiblat Dilarang: Kampanye Hitam Terhadap Agama
"Poin satu dan dua sudah ada tanda lulus sensor. Kalau satu dan dua itu kan terkait promosi. Itu diluncurkan PH sebelum film itu ditayangkan. Sementara, filmnya sendiri sampai hari ini belum masuk ke LSF lagi," lanjutnya.
Dalam poster yang beredar memang tampak menyeramkan. Sebab memperlihatkan seorang wanita mengenakan atribut shalat digambarkan sedang Rukuk atau membungkuk. Namun wajah perempuan itu menghadap ke atas.
Selain itu, sinopsis film Kiblat ini juga sangat mengerikan.
"Perjalanan seorang anak perempuan untuk kembali ke jalan yang benar, jalan yang diridhoi Allah SWT. Dia menyadari bahwa bapak yang tak pernah mengasuhnya adalah seseorang yang mengajarkan kesesatan yang akan menjauhkan dia dari kiblat yang sebenarnya," tulis keterangan di poster Kiblat.
Dikecam Ketua MUI >>>
Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis meminta agar peredaran film Kiblat dilarang. Sebab, film yang diproduksi Leo Pictures itu dapat menjadi kampanye hitam terhadap agama.
"Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram kok, judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang salat," kata Cholil Nafis seperti diunggah di akun IG-nya @cholilnafis, Minggu, Maret 2024.
"Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," ujarnya.
"Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi kalau menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton," tegas dia.
"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," tuturnya.
Film Kiblat ini dikabarkan akan tayang pada tahun ini, namun belum ada tanggal pasti penayangannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News