Cuaca Terik di Siang Hari Padahal Masuk Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

  • Arry
  • 9 Oktober 2024 10:46
Ilustrasi suhu panas di Indonesia(ist/ist)

Cuaca panas terik saat siang hari terasa di Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir ini. Padahal saat ini sudah memasuki musim penghujan.

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani, menjelaskan, suhu dan cuaca panas yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama pada siang hari, disebabkan peralihan antara musim kemarau dan hujan.

"Ciri khas dari masa peralihan antara musim kemarau dan musim penghujan adalah cuaca terik pada siang hari yang disertai dengan hujan saat sore menjelang malam," kata Ida dalam keterangannya.

"Meskipun begitu beberapa wilayah lain di Indonesia sudah memasuki musim penghujan yang lebih awal seperti di Aceh, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat," tambahnya.

Baca juga
Penjelasan BMKG Soal Gempa Megathrust 8,9 Magnitudo di Indonesia Tinggal Tunggu Waktu

Ida menjelaskan, awal musim hujan untuk wilayah selatan Indonesia, mulai dari Sumatera selatan hingga Nusa Tenggara Timur (NTT), diperkirakan terjadi pada dasarian pertama Oktober hingga dasarian ketiga November.

Dasarian adalah satuan waktu meteorologi yang terdiri dari 10 hari. Dalam satu bulan, dibagi menjadi 3 dasarian, yaitu:

  • Dasarian I: tanggal 1 sampai dengan 10
  • Dasarian II: tanggal 11 sampai dengan 20
  • Dasarian III: tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, kondisi cuaca terik dan suhu panas di siang hari di beberapa wilayah Indonesia dapat saja diikuti hujan pada sore atau malam.

Baca juga
Heboh Fenomena Suhu Dingin 'Bediding' di Sejumlah Daerah di RI, Ini Penjelasan BMKG

"Hujan di masa peralihan ini sering bersifat tidak merata, dengan intensitas sedang hingga lebat dalam waktu singkat," kata Andri.

"Faktor-faktor lain seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara memiliki dampak yang lebih besar terhadap kondisi suhu terik di suatu wilayah seperti yang terjadi saat ini di beberapa wilayah Indonesia," tambah Andri.

Menurut Andri, fenomena ini masih akan dirasakan sepanjang Oktober 2024. Hal ini mengingat kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari.

Selain itu, Prakirawan cuaca BMKG, Agita Vivi, menjelaskan, berdasarkan pantauan BMKG, ada sejumlah wilayah yang terasa lebih terik karena minimnya tutupan awan, yaitu sisi selatan Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Agita menjelaskan, kondisi ini dipengaruhi kondisi angin timuran (Monsun Australia) yang membawa udara kering.

Menurut Agita, suhu maksimum Indonesia dalam sepekan terakhir bervariasi sekitar 33-37 derajat Celcius. Kondisi ini terjadi di wilayah pesisir Sumatera Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusat Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.

"Kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan," ujarnya.

Artikel lainnya: Heboh Satpol PP Kejar Superhero di Bandung Ternyata Adegan Film

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan