Ini Aturan La Liga yang Paksa Lionel Messi dan Barcelona Bercerai

  • Arry
  • 6 Agustus 2021 11:19
Lionel Messi(marca/marca)

Kisah Lionel Messi dan Barcelona harus berakhir. Kedua belah pihak tak dapat lagi bersama. Hal ini lantaran El Barca terganjal aturan financial fair play atau FFP yang diterapkan penyelenggara La Liga.

Barcelona melalui pernyataan resmi dini hari tadi, Jumat (6/8), menyatakan keputusan tidak memperpanjang kontrak Messi adalah terbentur peraturan financial fair play (FFP) La Liga Spanyol.

Sejatinya kesepakatan perpanjangan kontrak Lionel Messi akan diumumkan pada Kamis (5/8), namun kemudian batal, setelah negosiasi dengan perwakilan sang superstar asal Argentina tersebut buntu. Pada dasarnya Lionel Messi mau mengalah dengan pemotongan gaji hingga 50 persen.

Baca Juga: [BREAKING] Lionel Messi Resmi Tinggalkan Barcelona

Namun, Barcelona tetap tidak bisa memenuhi menyeimbangkan neraca keuangan sesuai FFP Liga Spanyol karena beban gaji yang terlalu besar. Messi pun akhirnya harus berpisah dengan klub yang sudah dibela sejak 2003 itu.

Presiden La Liga Javier Tebas sempat mengungkapkan, kalau Barcelona sudah melebihi ambang batas pengeluaran gaji sebesar 40 persen. Oleh karena itu, Barca hanya bisa menginvestasikan uang yang didapat sebesar 25 persen. Artinya, jika mau memberikan kontrak baru kepada pemain, nilai kontraknya hanya boleh 25 persen dari setiap pemasukan.

Tebas juga menegaskan tidak akan memberikan kelonggaran lagi untuk Barca, meski menginginkan Messi bertahan di La Liga.

"Meskipun klub dan pemain mencapai kesepakatan dan niat jelas untuk menandatangani kontrak baru hari ini, tapi tidak dapat terjadi karena kendala finansial dan struktural," demikian pernyataan Barcelona dalam laman resminya.

Baca Juga: [VIDEO] Aksi Ajaib Lionel Messi di Barcelona

Dalam aturan pembatasan gaji yang diperbarui bulan lalu, ada penurunan ambang batas gaji dari 2,3 miliar euro, menjadi 2,2 miliar euro. Hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang menghantam keuangan klub. Jumlah tersebut kemudian dibagi ke beberapa klub La Liga.

Dikutip dari Thesportsgrail, Real Madrid mendapatkan jatah tertinggi dengan 473,34 juta euro. Sementara Barcelona, yang memiliki masalah finansial, memiliki batas pengeluaran maksimal 347 juta euro. Lalu Atletico Madrid 217 juta euro.

Angka itu ditetapkan berdasarkan uang yang bisa dihabiskan masing-masing klub untuk gaji pemain, pemain, asisten pelatih dan pelatih fisik, hingga aktivitas tambahan seperti pembelian pemain.

Semua itu dihitung dari perbedaan antara pendapatan biaya struktural dan pembayaran utang yang diharapkan sepanjang musim. Setiap tim menguraikan batas gaji yang harus dikeluarkan.

"Meskipun pendapatan berkurang 2 miliar euro, klub, terutama (klub) yang besar telah mampu bertahan dari krisis dengan mengetahui cara mengurangi pengeluaran. Sepak bola Spanyol sangat sanggup. Sudah bisa mengakses 700 juta (euro) pembiayaan di kedua kategori tersebut," kata Tebas.

Tolak Bantuan La Liga >>>

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan