Kisah Greysia Polii di Olimpiade: Didiskualifikasi, Nyaris Pensiun, Kini Dapat Emas
- Arry
- 2 Agustus 2021 18:02
Perjuangan Greysia Polii meraih medali emas olimpiade sangat berliku. Dia pernah didiskualifikasi, lalu nyaris pensiun, namun kini bersama Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas.
Olimpiade Tokyo merupakan ajang multievent ketiga yang dilalui Greysia Polii. Namun, saat debut di Olimpiade London, permainannya tercoreng. Berpasangan dengan Meilana Jauhari, Greysia harus didiskualifikasi dari lomba.
Hukuman ini diterima lantaran mereka dianggap melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak Grup C cabor bulu tangkis menghadapi wakil Korea Selatan, Ha Jung Eun/Kim Min Jung.
Pasangan Indonesia ini disinyalir mengalah agar tidak bertemu dengan ganda putri Tiongkok kala itu, Wang Xiaoli/Yu Yang di babak perempatfinal. Mereka didiskualifikasi BWF dan tidak dapat melanjutkan perjuangan di Olimpiade London 2012.
Empat tahun kemudian, Greysia tampil kembali di Olimpiade Rio 2016. Kali ini, Greysia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.
Awalnya, mereka sukses menjadi juara grup dan bertemu pasangan Tiongkok, Yu Yang/Tang Yuanting di babak perempatfinal. Hasilnya Nitya/Greysia langsung kalah dua set dengan skor 11-21 dan 14-21.
Pasca Olimpiade 2016, Nitya mengalami cedera serius dan harus pensiun. Hal itu ternyata juga memengaruhi Greysia Polii yang sempat berpikir untuk berhenti dari olahraga.
Akan tetapi, sang pelatih yang bernama Eng Hian dan keluarganya membujuk Greysia Polii agar terus bermain. Lalu, muncullah sosok Apriyani Rahayu yang dipasangkan dengan Greysia Polii.
"Pada 2017 saya di tim nasional dan ingin keluar ketika pasangan saya (Maheswari) cedera dan harus menjalani operasi. Tapi pelatih berkata tunggu sebentar dan bantulah pemain muda untuk bersinar dan dia (Apriyani) datang," cerita Greysia Polii seperti dikutip dari situs resmi BWF.
"Dia bangkit entah dari mana, pada 2017 ketika saya hendak pensiun usai Rio 2016. Saya tidak muda lagi, tapi akhirnya dia (Apriyani) bangkit, lama sekali menunggunya."
"Dan kemudian kami memenangkan Korea Open dan Thailand. Saya seperti, Ya tuhan, saya hars berlari selama empat tahun lagi!" tegasnya.
"Begitu banyak orang, bukan hanya saya yang telah melalui kesulitan dan momen tak terlupakan. Saya kira Olimpiade London mengajari saya untuk tidak pernah menyerah pada impian."
"Saya ingin bersungguh-sungguh setiap hari dalam hidup saya. Saya benar-benar menjalani hari demi hari, ini hanya bonus dari Tuhan bahwa saya bisa berada di sini dan di final Olimpiade Tokyo 2020," ujarnya.
Kini setelah dua Olimpiade berakhir pahit, Greysia Polii dengan Apriyani mengukir rekor bagi Indonesia. Mereka adalah pasangan ganda putri Indonesia pertama yang mencapai final Olimpiade.
Bahkan rekor itu terus terukir ketika mereka meraih medali emas. Dan menjadi ganda putri Indonesia pertama yang meraih emas olimpiade. Pasangan tersebut mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan (China) dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-14.