Muncul Teori Mengerikan Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines MH370
- Arry
- 25 Februari 2024 12:32
Pesawat maskapai Malaysia Airlines MH 370 hilang misterius sekitar 10 tahun lalu. Pesawat yang mengangkut 239 penumpang itu hilang saat penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Beijing, China pada 8 Maret 2014.
Muncul beragam teori konspirasi terkait hilangnya MH370 ini. Mulai pesawat dibajak oleh teroris, disandera di Afghanistan, hingga jatuh di hutan Kamboja.
Kini muncul teori konspirasi baru yang dilontarkan Mike Glynn, seorang mantan pilot Qantas Australia. Menurutnya, para penumpang dan kru MH370 dilumpuhkan sebelum mereka menyadari apa yang terjadi.
Hal ini disampaikan Glynn dalam sebuah film dokumenter Sky News Australia berjudul MH370: Sepuluh Tahun Berlalu. Dokumenter ini tayang pada Selasa, 20 Februari 2024.
Baca juga
Pria Ini Nekat Buka Pintu Darurat dan Berdiri di Sayap Pesawat, Aksinya Justru Dibela
Glynn mengungkapkan dugaan keterlibatan kapten pesawat Zaharie Ahmad Shah. Dalam teori sebelumnya, disebutkan sang pilot berupaya bunuh diri hingga menjatuhkan pesawat.
Namun Glynn menyatakan, pilot mungkin dengan sengaja mengendalikan katup pesawat yang mengatur pelepasan tekanan udara dalam kabin selama penerbangan.
"Jadi pada dasarnya, pilot hanya perlu memencet beberapa tombol dalam beberapa saat," kata Glynn dikutip dari Sky News.
"Ya. Pastikan pintunya terkunci, jadi tidak ada yang bisa masuk. Tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun," ujarnya.
Glynn menjelaskan cara kerja katup tersebut. Menurutnya, saat katup keluar pesawat dibuka, maka tekanan udara di pesawat akan turun dalam waktu singkat.
Baca juga
Jendela Pesawat Alaska Airlines Lepas Saat Mengudara, Penumpang: Ada Ledakan
Hal ini akan menyebabkan semua orang yang ada di pesawat akan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen apabila pesawat tidak menurunkan ketinggian dalam waktu 3-4 menit.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan penumpang mengalami kebingungan dan detak jantung yang cepat sebelum kehilangan kesadaran.
Menurut Glynn, peristiwa ini pernah terjadi pada tahun 2005 ketika pilot Helios Airways gagal mengatur tekanan kabin pesawat. Akibat tindakan pilot itu, sebanyak 121 penumpang dan kru pesawat kehilangan kesadaran sebelum pesawat jatuh di Yunani dua jam kemudian karena kehabisan bahan bakar.
Glynn pun menilai mudah bagi pilot untuk mencegah pihak lain masuk ke dalam kokpit. Sebabnya, pintu kokpit dirancang untuk mencegah orang, baik penumpang atau kru, setelah tragedi 9/11 di AS.
"Pintu akan menutup secara otomatis, dan pilot bisa menguncinya dengan tombol ini," kata dia.
"Dan Anda juga bisa menutup pintu, ada gerendel manual yang melarang semua orang masuk ke dek penerbangan. Anda bisa mengontrol penuh pintu," ujarnya.
Artikel lainnya: Smash Keras dan Tangisan Megawati Warnai Kemenangan Red Sparks Atas Pink Spiders