Mengenal 7 Pahlawan Revolusi, Korban Kekejaman G30S PKI
- Arry
- 30 September 2021 09:47
Tanggal 30 September 1965 menjadi hari kelam bangsa Indonesia. Sebanyak 6 jenderal dan seorang perwira ABRI menjadi korban kekejaman dari gerakan 30 September atau G30S. Partai Komunis Indonesia atau PKI dituding sebagai dalang dari gerakan tersebut.
Tujuh orang itu gugur setelah diculik, disiksa, dan dibunuh. Mayat mereka kemudian dikubur dalam satu lubang yang berada di kawasan Lobang Buaya, Jakarta Timur.
Pemerintah kemudian menghadiahi mereka gelar Pahlawan Revolusi. Selain itu, mereka juga mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat.
Siapa saja 7 Pahlawan Revolusi itu? Ini profilnya:
1. Ahmad Yani
Ahmad Yani lahir di Jenar, Purworejo pada 19 Juni 1922. Saat itu, Ahmad Yani menjabat sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat.
Ahmad Yani menjadi sasaran kedua setelah Jenderal Abdul Haris Nasution yang diincar dalam Gerakan 30 September. Ahmad Yani gugur setelah mendapatkan beberapa tembakan di tubuhnya.
Baca Juga
Pangkostrad: Soal Patung Soeharto-Nasution Raib, Gatot Harus Tabayyun
2. Siswondo Parman
Siswondo Parman merupakan orang kepercayaan Menpangad Ahmad Yani. Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah pada 4 Agustus 1918 itu bertugas menjadi Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) yang mengurusi bidang intelejen.
S Parman menjadi korban penculikan karena dianggap mengetahui banyak pergerakan dan rahasia PKI.
Baca Juga
Siapa AY Nasution, yang Suruh Bongkar Patung Soeharto di Kostrad?
3. Raden Soeprapto
Raden Soeprapto saat itu menjabat sebagai Deputi Administrasi Menpangad Ahmad Yani. Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah pada 20 Juni 1920 ini disebut pernah menjadi ajudan Panglima Besar Jenderal Soedirman.
4. Sutoyo Siswomiharjo
Sutoyo memegang jabatan penting saat itu, yakni Inspektur Kehakiman atau Jaksa Militer Utama. Pria kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 28 Agustus 1922 itu juga menjadi salah satu target dari PKI.
Baca Juga
Film Pengkhianatan G30S PKI Tayang di TVOne dan MNCTV, Simak Jadwalnya
5. Mas Tirtodarmo Haryono
Mas Tirtodarmo Haryono juga menjadi salah satu orang kepercayaan Menpangad Ahmad Yani. Jabatan terakhir pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur pada 20 Januari 1924 itu adalah Deputi III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad).
MT Haryono menjadi target karena menolak adanya angkatan kelima yang diusung PKI. Menurutnya, ada maksud terselubung dari ide tersebut, yakni mengganti ideologi Pancasila.
6. Donald Isaac Pandjaitan
Donald Isaac Pandjaitan menjadi target PKI karena berhasil membongkar rahasia PKI atas pengiriman senjata dari China. Senjata-senjata itu diselundupkan ke dalam peti-peti bahan bangunan.
Jabatan terakhir pria kelahiran Balige, Tapanuli, Sumatera Utara pada 9 Juni 1925 Deputi I Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
7. Pierre Andries Tendean
Pierre Andries Tendean adalah ajudan Jenderal Abdul Haris Nasution. Dia bersama dengan putri AH Nasution menjadi korban salah sasaran dari pasukan Tjakrabirawa. Tujuan pasukan tersebut adalah menculik AH Nasution.
Perwira ABRI berpangkat Letnan Satu (Lettu) dengan kelahiran Batavia, 21 Februari 1939 itu pernah menyusup ke Malaysia dengan menyamar sebagai turis saat operasi Dwikora.