Anies Singgung Erick Thohir Soal Isu Ubah BUMN Jadi Koperasi: Menteri Kok Gak Kritis
- Arry
- 6 Februari 2024 20:20
Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan menjelaskan soal isu bakal mengubah BUMN menjadi koperasi jika terpilih. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyinggung Menteri BUMN Erick Thohir yang tidak kritis.
Anies menegaskan isu mengubah BUMN menjadi koperasi adalah tidak benar, fitnah, dan tidak masuk akal.
"Ada jenis informasi yang kalau kita mendengar, langsung tahu ini masuk akal atau tidak," kata Anies saat di acara Desak Anies, dikutip Selasa, 6 Februari 2024.
"Nah, kalau ada informasi yang kita dengar tidak masuk akal, dan dikutip oleh yang memegang kewenangan, maka yang memegang kewenangan sedang tidak menggunakan akal sehatnya," lanjutnya.
Baca juga
Anies Baswedan Awali Debat Capres dengan Bahasa Isyarat, Apa Maknanya?
Anies pun menyindir Erick Thohir yang memberikan komentar seakan BUMN akan dibubarkan dan diganti koperasi.
“Mana mungkin BUMN dihapus. Jika Pak Menteri yang ngomong, memang Pak Menteri enggak berpikir kritis? Dimana critical thinking-nya?” kata Anies.
Anies menelaskan, negara punya dua tugas. Pertama, birokrasi seperti tugas kementerian, badan, dan dinas, kemudian kedua adalah korporasi seperti BUMN dan BUMD.
Sedangkan tugas kedua mengarah pada pembangunan. Oleh sebab itu ia menyebut BUMN tidak bisa dipandang sebagai badan pencari untung negara.
Anies pun memberi contoh saat dia membangun transportasi umum di DKI Jakarta. Menurutnya, saat itu dia mengalai kesulitan mengurus dari Dinas Perhubungan, namun tidak ketika dialihkan ke BUMD.
Baca juga
Shin Tae Yong Diincar Untuk Latih Negara Lain, Erick Thohir: Saya Profesional
Menurutnya, BUMD dapat menganggarkan belanja dengan mudah, merekrut pekerja, hingga memiliki kelenturan korporasi lainnya.
"BUMN bukan diarahkan mencari keuntungan, tapi menjalankan fungsi pembangunan. Baik kalau punya untung tapi bukan prioritas perdana,” ujar Anies.
Untuk diketahui, sebelumnya Menteri BIUMN Erick Thohir mengritisi rencana Anies-Muhaimin yang ingin menguah BUMN menjadi koperasi. Menurutnya, jika hal tersebut terjadi justru akan menimbulkan jutaan pengangguran baru.
"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, maka sama saja memunculkan pengangguran baru di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan," kata Erick di Jakarta, Minggu, 4 Februari.
"Berarti juga kalo 1,6 juta hilang pekerjaan, ditambah keluarganya, ini menurut saya isu yang tidak sehat," kata Erick.
"Jadi saya tidak ngerti pola pikirnya ketika kita memerlukan membuka lapangan pekerja, malah melepas 1,6 juta pekerjaan untuk hanya sebuah pemikiran yang saya rasa terlalu dini," ucapnya.
"Saya tidak menantang koperasi, koperasi sendiri sudah ada hari ini, sudah ada Menteri Koperasi dan banyak sekali kerja sama yang kita lakukan, tentu antara dunia swasta, BUMN, dan koperasi," ujarnya.
Artikel lainnya: Daftar Tanggal Merah Februari 2024: Libur Imlek, Pemilu, dan Rekomendasi Cuti