Insinyur Indonesia Diduga Curi Teknologi Jet Tempur KF-21 Korea, Kemlu Angkat Bicara
- Arry
- 3 Februari 2024 07:20
Insinyur asal Indonesia diduga mencuri data teknologi jet tempur KF-21 di Korea Selatan. Pesawat tempur yang tengah dikembangkan Indonesia dan Korea Selatan ini tengah bermasalah terkait pembayaran.
Tuduhan itu dilaporkan oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap. Mereka menyatakan, insinyur asal Indonesia yang dikirim ke Korea Aerospace Industries atau KAI kini tengah diselidiki mencuri teknologi jet tempur KF-21.
Yonhap melaporkan, berdasarkan informasi dari sumber di Defense Acquisition Program Administration (DAPA) dan Defense Counterintelligence Command, insinyur Indonesia tersebut diduga menyimpan data pengembangan KF-21 di dalam media penyimpanan USB.
Tim penyelidik dari Badan Intelijen Nasional dan DCC kini melarang warga Indonesia itu meninggalkan Korea Selatan.
Baca juga
Menguak Kecanggihan Pesawat T-50i Golden Eye Korsel yang Dipesan Kemenhan
"Penyelidikan saat ini sedang dilakukan untuk mengetahui apakah data yang disimpan tersebut mengandung teknologi strategis," kata seorang sumber seperti dikutip Yonhap.
Mengenai terungkapnya kasus ini, Kementerian Luar Negeri tengah mengumpulkan informasi soal tuduhan pencurian data jet tempur KF-21 yang diduga dilakukan insinyur Indonesia.
"Pemerintah Indonesia saat ini sedang mengumpulkan semua informasi mengenai tuduhan keterlibatan seorang insinyur Indonesia dalam kasus terkait proyek bersama pesawat tempur KF-21 dengan Korean Aerospace Industry (KAI)," kata Juru Bicara Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, dalam keterangan tertulisanya.
"KBRI Seoul telah berkomunikasi dengan Kementerian Luar Negeri Korea dan institusi terkait Korea guna mendalami lebih jauh kasus tersebut."
Baca juga
JK Soal Alutsista Era Prabowo: Pesawat Umur 25 Tahun Harganya Rp1 T, Pantas Nggak?
"Teknisi Indonesia telah terlibat dalam proyek bersama ini sejak tahun 2016 dan sudah mengetahui prosedur kerja serta aturan yang berlaku," kata Iqbal.
"Proyek KF-21 adalah proyek strategis bagi Indonesia maupun Korea Selatan. Kedua negara akan mengelola berbagai masalah yang muncul dalam kerjasama ini sebaik mungkin."
Untuk diketahui, Indonesia dan Korea Selatan tengah bermitra mengembangkan jet tempur KF-21 tersebut. Namun proyek ini mengalami permasalahan.
Indonesia dinyatakan gagal menanggung 20 persen biaya proyek sebesar 8,8 triliun won (US$6,5 miliar) tersebut. Kantor berita Yonhap melaporkan, Indonesia diperkirakan telah membayar 278,3 miliar won untuk proyek tersebut sejauh ini dan masih ada kekurangan pembayaran 1 triliun won.
Artikel lainnya: Breaking News: Ahok Mundur dari Komut Pertamina, Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud