Kasus Pembunuhan Ibu-Anak di Subang, Yoris Ungkap Konflik Yayasan

  • Arry
  • 29 September 2021 15:19
Olah TKP Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Subang(Polres Subang/instagram)

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum kunjung terungkap. Namun, perseteruan antara suami dan anak korban semakin memanas.

Perseteruan itu terjadi antara Yosef Hidayah yang merupakan suami korban, Tuti Suhartini, dan juga ayah dari Amalia Mustika Ratu, dengan Yoris yang merupakan anak Yosef.

Yoris mengungkapkan, sebelum kasus pembunuhan yang menewaskan ibu dan adiknya terjadi, yayasan yang dikelola Amalia menolak menggaji Yosef. Keuangan Yayasan Bina Prestasi Nasional milik keluarganya itu dipegang oleh Tuti dan Amalia.

Baca Juga
Pembunuhan Istri-Anak di Subang, Suami Pilih Golf Dibanding Tahlilan

Hal ini diungkap Yoris beberapa waktu lalu.

"Keuangan (yang bersumber dari yayasan) untuk papah (Yosef) sudah di-cut alias tak diberi oleh mama. Karena papa boros. Papah hanya dapat sedikit untuk transport saja," kata Yoris.

Menurut Yoris, ayahnya sering meminta uang kepada adiknya, Amalia, yang merupakan bendahara yayasan. Uang itu disebut untuk kebutuhan transportasi dan lainnya.

Bahkan ayahnya, Yosef, juga sering meminta uang kepada dirinya. Padahal peran Yosef di Yayasan keluarga itu hanya sebatas mengontrol dan jarang dilibatkan dalam pengelolaan keuangan yayasan.

"Dari yayasan saya mendapatkan gaji Rp 12 juta/bulan. Sementara Amel dan mama masing-masing mendapat Rp 10 juta. Papah nggak dapat," jelas dia.

Baca Juga
Terduga Pelaku Pembunuh Ibu-Anak di Subang Naik Avanza dan NMax

Menurut Yoris, yayasan sempat bermasalah saat dikelola Yosef dan istri mudanya, Mimin. Kondisi keuangan kembali membaik setelah diambil alih Tuti dan Amalia.

"Kalau butuh uang ya begitu, minta ke Amel. Dari yayasan si papah gak dapat," tutur Yoris.

Baca Juga
Pembunuhan Ibu-Anak, Polisi Periksa Saksi Misterius dari Yayasan Yosef

Mengenai gaya hidup ayahnya yang gemar bermain golf, Yoris tidak tahu sumber dana Yosef. Menurutnya, Yosef tidak mendapatkan jatah honorarium dari yayasan keluarga.

"Saya baru masuk 2013, dari tata usaha, administrasi, sambil belajar lah gitu. 2018 itu Almarhumah Amel dan Mamah mulai ikut mengurus. Kemajuannnya signifikan, terutama pencatatan keuangan. Guru-guru juga yang sebelumnya gajihan tiga bulan sekali, jadi satu bulan sekali,” kata Yoris.

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan