Siapa AY Nasution, yang Suruh Bongkar Patung Soeharto di Kostrad?
- Arry
- 29 September 2021 12:28
Nama Azmyn Yusri Nasution belakangan ini menjadi perbincangan. Mantan Pangkostrad dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal itu adalah sosok yang meminta agar tiga patung di Museum Kostrad dibongkar.
Tiga patung yang dibongkar adalah patung Presiden Kedua RI Soeharto, patung Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhi Wibowo, dan patung Jenderal TNI (Purn) Abdul Harris Nasution. Ketiganya adalah sosok yang berada di balik penumpasan gerakan 30 September (G30S) yang dituding dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pembongkaran tiga patung itu disorot oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Menurutnya, pembongkaran itu sebagai indikasi masuknya PKI dan adanya upaya penghilangan sejarah penumpasan G30S/PKI.
Baca Juga
Kenapa Kostrad Izinkan Eks Pangkostrad Ambil Patung Soeharto-Nasution?
Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana menjelaskan, pembongkaran tiga patung itu atas permintaan AY Nasution, selaku penggagas pembuatan tiga patung tersebut.
"Tidak benar Kostrad menghilangkan patung sejarah [penumpasan G30S/PKI]. Pembongkaran patung-patung murni keinginan (mantan Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide," ujar Haryantana dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/9).
Menurut Haryantana, niat pembongkaran itu disampaikan AY Nasution ke Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman pada 30 Agustus. Saat itu, AY Nasution meminta Dudung untuk membongkar patung-patuing tersebut.
Baca Juga
Pangkostrad: Soal Patung Soeharto-Nasution Raib, Gatot Harus Tabayyun
"Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk dibongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilakan," jelasnya.
Siapakah AY Nasution?
AY Nasution menjabat Pangkostrad pada 2011 hingga 2012. AY Nasution lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 26 Maret 1954.
AY Nasution adalah lulusan Akabri Darat tahun 1977. Dia diangkat sebagai Pangkostrad menggantikan posisi Pramono Edhie Wibowo yang saat itu diangkat sebagai KSAD. Pramono Edhie Wibowo adalah anak dari Sarwo Edhie Wibowo dan juga ipar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga
Gatot Nurmantyo Sebut Patung Soeharto-Nasution Raib, Ini Kata Kostrad
Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad, AY Nasution pernah menduduki sejumlah posisi strategis. Seperti Pangdam XVII/Cendrawasih, Papua dan Komandan Pusat Teritorial TNI AD.
Setelah menjabat Pangkostrad, AY Nasution mencoba peruntungan di dunia politik. Dia ikut meramaikan bursa pemilihan calon gubernur Sumatera Utara pada 2012.
Namun, saat itu AY Nasution yang diusung Partai Demokrat, tidak lolos sebagai calon gubernur Sumut berdasarkan keputusan dari KPU Sumut.