Iriana Acungkan Dua Jari dari Mobil Kepresidenan RI 1, Jokowi: Menyenangkan
- Arry
- 24 Januari 2024 14:10
Ibu Negara, Iriana Jokowi tengah menjadi sorotan. Gegaranya, Iriana mengacungkan pose dua jari saat berada di mobil kepresidenan RI 1.
Aksi Iriana itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi saat Presiden Jokowi dan Iriana tengah melakukan kunjungan kerja di jawa Tengah pada Senin, 22 Januari 2024.
Dalam video terlihat, saat itu rombongan Jokowi tengah melintas di sebuah jalan di Salatiga, terdengar sejumlah orang pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Warga meneriaki rombongan Jokowi dengan teriakan Ganjar-Mahfud.
Tak lama terlihat mobil kepresidenan berplat merah dan bertuliskan Presiden melintas. Kaca jendela kiri bagian belakang terbuka. Saat itu terlihat tangan Iriana mengacungkan dua jari dari dalam mobil.
Pose dua jari saat ini dikaitkan dengan nomor urut paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gibran adalah putra sulung Jokowi dan Iriana.
Baca juga
Di Depan Prabowo, Jokowi: Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Masa Enggak Boleh?
"Bahkan dia sudah TIDAK ada MALU-MALUNYA berkampanye dari dalam mobil dinas RI 1 yang dibeli oleh keringat rakyatnya sendiri," tulis netizen yang mengunggah foto tangan Iriana berpose dua jari.
Unggahan itu kemudian dibalas netizen lain dengan mengunggah video rombongan Jokowi tersebut.
"Dia panik, karena diteriaki Ganjar saat di Magelang," tulis netizen.
Bagaimana respons Jokowi soal video yang viral tersebut? Orang nomor satu di Indonesia itu menanggapi dengan santai.
"Ya, kan, menyenangkan. Menyenangkan," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2024.
Saat ditegaskan maksud dari menyenangkan itu, Jokowi memberikan jawaban normatif.
Baca juga
Viral Gibran Lulus dengan IPK 2,3, Ini Cara Penilaian di Universitas Luar Negeri
"Ya, enggak tahu, menyenangkan. Kalau ketemu masyarakat, kan, menyenangkan," ujarnya.
Jokowi juga menegaskan, Presiden boleh berkampanye dan memihak dalam Peilu. Yang penting tidak menggunakan fasilitas negara.
"Hak demokrasi, hak politik setiap orang, setiap menteri sama saja," kata Jokowi.
"Presiden itu boleh kampanye. Boleh memihak. Kita ini kan pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa ini enggak boleh," kata Jokowi.
"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh."
Artikel lainnya: Timnas Indonesia Tentukan Sendiri Nasibnya Lolos ke 16 Besar Piala Asia