Survei Indikator Politik Indonesia: Prabowo Stagnan, AMIN Positif, Ganjar Negatif
- Arry
- 18 Januari 2024 14:33
Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis elektabilitas capres-cawapres untuk Pilpres 2024. Hasilnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih teratas. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyusul.
Survei digelar pada 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024 atau sebelum Debat Pilpres jilid III. Survei melibatkan 4.560 responden dari seluruh provinsi di Indonesia yang dilakukan dengan metode wawancara tatap muka.
Margin of error survei ini sebesar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Indikator Politik melontarkan pertanyaan, "Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama pasangan berikut ini?". Hasilnya:
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 45,79 persen
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau AMIN 25,47 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD 22,96 persen
- Tidak Tahu: 5,78 persen
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan, ada stagnasi elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran jika dibandingkan survei sebelumnya. Sedangkan Anies mengalami tren positif, dan Ganjar sebaliknya.
"Ini survei sebelum debat capres ketiga, jadi kalau kita bandingkan dibanding survei bulan lalu terjadi stagnasi elektabilitas buat pasangan 02, ada dinamika positif Anies Baswedan naik ke 25 persen, tren negatif 03 masih berlanjut," kata Burhanuddin Muhtadi, Kamis, 18 Januari 2024.
"Apakah stagnasi 02 berlanjut sampai bulan depan? Kalau iya berarti kemungkinan 2 putaran terbuka, tapi kalau misalnya terjadi kejadian luar biasa, itu berarti kemungkinan 1 putaran masih terbuka buat paslon 02," jelasnya.
"Yang bisa saya simpulkan 1 putaran belum tentu, 2 putaran juga belum tentu, tapi kalau terjadi 2 putaran kemungkinan besar paslon nomor 2 lolos, yang belum clear siapa yang menemani Prabowo-Gibran jika dua putaran," lanjut Burhanuddin.
Artikel lainnya: Akun Aksi Kamisan Hilang Jelang Peringatan 17 Tahun, Ada Apa?