JK Soal Alutsista Era Prabowo: Pesawat Umur 25 Tahun Harganya Rp1 T, Pantas Nggak?
- Arry
- 11 Januari 2024 13:43
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti pengadaan alat utama sistem sentata alias alutsista bekas di era Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Menurutnya, harga alutsista bekas itu masih terlalu tinggi.
Jusuf Kalla menjelaskan, Indonesia pernah beberapa kali membeli alutsista bekas. Namun harganya jauh lebih murah.
"Saya kira pemerintah kan tidak satu kali ini beli bekas, tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu, 10 Januari 2024.
Jusuf Kalla pun menilai apa yang dipermasalahkan dalam debat itu adalah lantaran pembelian alutsista bekas itu harganya terlalu tinggi. Dia mencontohkan pembelian pesawat berusia 25 tahun.
Baca juga
Spesifikasi dan Kehebatan Pesawat Tempur F-15EX yang Diborong Prabowo dari AS
Menurut Kalla, pesawat tersebut dari segi tekologi sudah tidak laik. Sebab teknologi yang digunakan masih menggunakan teknologi saat pesawat dibuat.
"Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," ujar Jusuf Kalla yang pernah menjadi wapres dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi itu.
“Yang jadi pertanyaan banyak pihak, pantas nggak harga itu? Jadi bukan soal bekasnya saja,” katanya.
Menurutnya, jika ingin membelipesawat, harus melihat dua ukuran. Yakni umur dan jam terbangnya. Untuk uur pasti melihat dari sisi teknologi di pesawat tersebut.
Baca juga
Di Tengah Pandemi Covid-19, RI Borong 6 Pesawat T-50i dari Korsel Rp3,4 Triliun
"Kalau beli baru, pasti teknologi baru. Di samping itu, jam terbangnya berapa, semua ada aturannya kalau pesawat terbang, yang penting itu," tutur JK yang kini mendukung pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar itu. .
Persoalan alutsista ini sempat disinggung Anies Baswedan saat Debat Capres pada Minggu, 7 Januari 2024. Saat itu capres nomor urut 01 itu menilai alutsista harus berdasarkan kebutuhan terkini di Indonesia, bukan karena selera dari Menteri Pertahanan.
"Ancaman ini seperti peretasan, penipuan online, judi online, dan terorisme. Jadi, itu semua butuh perhatian, bukan memutuskan untuk belanja alutsista berdasarkan selera dan preferensi masa lalu, melainkan untuk kebutuhan masa depan," kata Anies.
Artikel lainnya: Piala Liga Inggris: Liverpool Menang Dramatis, Nunez Ciamik Sumbang 2 Asis