Dituding Rasis ke Wanita Berhijab, Anggota DPD Asal Bali Arya Wedakarna Buka Suara
- Arry
- 2 Januari 2024 13:41
Anggota DPD RI, Arya Wedakarna, menjadi sorotan. Pernyataan senator asal Bali itu soal penyambut tamu alias fronlinter di Bandara Ngurah Rai tak diisi wanita berhijab dinilai rasis.
Pernyataan bernada rasis itu dilontarkan Arya Wedakarna saat memimpin rapat DPD dengan Kepala Bea Cukai Bali Nusa Tenggara dan Kepala Bea Cukai Bandara I Gusti Ngurah Rai.
"Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka. Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East. Enak aja di Bali. Pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pake," kata Arya dalam video yang viral.
Arya langsung memberikan klarifikasi terkait video yang viral tersebut. Dia menjelaskan, rapat tersebut terjadi pada 29 Desember 2023.
Baca juga
Viral Senator Bali Arya Wedakarna Ucap Tak Suka Wanita Berhijab di Front Line Bandara
"Atas masukan dari para tokoh bangsa, maka saya senator DPD RI Arya Wedakarna dengan ini menyampaikan beberapa hal meluruskan, mengklarifikasi, terkait dengan beredarnya potongan dari rapat kerja kami selaku Komite I Bidang Hukum DPD RI utusan Provinsi Bali," buka Arya dalam akun Instagram yang dikutip Selasa, 2 Januari 2023.
"Yang pertama adalah terkait dengan adanya pertemuan rapat dengar pendapat bersama dengan jajaran airport Ngurah Rai, Bea-Cukai, dan juga instansi terkait yang bertempat di kantor airport Ngurah Rai pada tanggal 29 Desember 2023, yang di mana dalam rapat itu kami menindaklanjuti di masa reses, masa sidang bulan Desember 2023 sebagai amanat konstitusi," lanjutnya.
"Maka dari itu, saya ingin menyampaikan bahwa terkait dengan video viral yang beredar di masyarakat bahwa video yang beredar adalah video yang telah dipotong oleh sejumlah media ataupun oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Arya.
"Kedua, kami sampaikan bahwa saat itu kami memberikan arahan kepada petugas Bea-Cukai yang hadir dan juga pimpinan Bea Cukai untuk, yang pertama, jika memungkinkan untuk bisa diprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali untuk menjadi staf di bagian terdepan atau frontliner yang menyambut para tamu setelah mendarat pesawat di airport Ngurah Rai," ujarnya.
Baca juga
MasterChef Indonesia Dituding Settingan dan Rasis Pilih Juara, Ini Reaksi Chef Arnold
"Saya kira hal ini yang sangat wajar siapa pun dan di mana pun tetap semangat putra daerah menjadi cita-cita dari semua wakil rakyat," imbuhnya.
"Yang nomor dua, memberikan arahan, termasuk pada saat itu kami meminta kepada seorang karyawan atau karyawati yang kebetulan bersuku Bali hadir untuk dapat lebih mengedepankan ciri-ciri kebudayaan Bali di dalam proses menyambut selamat datang atau kritik atau pemeriksaan Bea-Cukai. Misalkan, kami menyarankan untuk dapat menggunakan bije atau beras suci yang biasanya didapat setelah bersembahyang," katanya.
"Maka dari itu, kami tidak ada menyebutkan nama agama apa pun, nama suku apa pun, dan juga kepercayaan apa pun. Bahwa hal tersebut sudah selaras dengan peraturan Perda Bali No 2 Tahun 2012 yakni tentang Pariwisata Bali yang berlandaskan kebudayaan yang dijiwai oleh agama Hindu," sambungnya.
Artikel lainnya: Hasil Liga Inggris: Liverpool Buka 2024 dengan Kemenangan dan Kokoh di Puncak