10 Aksi Teror Ali Kalora Sebelum Tewas Ditembak Satgas Madago Raya
- Arry
- 23 September 2021 16:42
Pentolan Mujahidin Indonesia Timur atau MIT Poso, Ali Ahmad alias Ali Kalora, tewas tertembak pada Sabtu, 18 September 2021. Ali Kalora adalah DPO kasus terorisme yang paling dicari di Indonesia.
Ali Kalora tewas tertembak dalam sebuah operasi yang dilakukan Satgas Madago Raya yang dipimpin Irjen Rudy Sufahriadi.
Kasatgas Humas Ops Madago Raya, Kombes Didik Supranoto, menjelaskan, sebelum tertembak, Ali Kalora memiliki 10 catatan teror yang dilakukan sepanjang 2017-2021.
"Ali Kalora kerap menyamar sebagai warga biasa dan menjadi petani untuk menghindar dari kejaran pasukan pemburu teroris," kata Didik dalam keterangannya.
Baca Juga:
Profil Irjen Rudy, Sosok di Balik Tewasnya DPO Terorisme Ali Kalora
Didik pun membeberkan 10 kasus teror yang dilakukan Ali Kalora:
Pertama, pada 3 Agustus 2017, Ali Kalora diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Simon Suju di Desa Parigi Moutong.
Kedua, Ali Kalora juga diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Ronal Batau alias Anang di Desa Salubanga, Parigi Moutong pada 30 Desember 2018.
Ketiga, Ali Kalora tercatat diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Njue di Pegunungan Penghulu KananDesa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigit pada 23 Mei 2019.
Baca Juga:
5 Fakta Tewasnya Ali Kalora, DPO Teroris Paling Dicari di Indonesia
Keempat, Ali Kalora diduga terlibat dalam kasus pembunuuhan Tamar dan Patte yang terjadi di Pegunungan Batu Tiga, Kecamatan Parigi Selatan pada 25 Juli 2019.
Kelima, pada 2020 dia diduga melakukan lima pembunuhan di sejumlah titik di Pesisir Utara. Pada 7 April 2020, Ali diduga membunuh korban atas nama Rattapo alias Daeng Tapo di perkebunan dusun.
Keenam, pada 19 April 2020 Ali Kalora diduga membunuh seorang warga bernama Ambo Ajeng di Pegunungan KM 9, Desa Kawende, Pesisir Utara.
Ketujuh, pada 9 Agustus 2020, Ali Kalora didiga terlibat aksi pembunuhan di perkebunan Tahiti, Desa Sangginora.
Baca Juga:
Cerita Irjen Rudy Tembak Mati DPO Teroris Ali Kolara
Kedelapan, pada 14 Agustus 2020, Ali diduga terlibat kasus pembunuhan. Saat itu, petugas menemukan jenazah di jalan Trans Poso Napu, Desa Maholo, Kecamatan Lore Timur atas nama korba Eliyas Lapulalang.
Kesembilan, pada 27 November 2020, Ali juga diduga melakukan pembunuhan disertai pembakaran Dusun V Trans Lenovu Desa Lembantongoa. Dalam aksi ini, ada empat korban meninggal dunia.
"Kesepuluh, pembunuhan di pegunungan Patiroa Desa Kalimago Kec. Lore timur Kab. Poso tanggal 11 Mei 2021, korban 4 orang atas nama Lukas Lese Puyu, Paulus Papa, Simson Susa, Marten Solong," jelasnya.
Ali Kalora merupakan penerus dari Santoso, pentolan MIT Poso sebelumnya.
"Berdasarkan fakta-fakta di atas diimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan rasa simpati sekecil apapun kelompok ini (kelompok teroris Poso), karena mereka bukan pahlawan tetapi sebagai kelompok teroris yang selalu menyebar ketakutan," ujarnya.
Baca Juga:
- Siapa Iskandar Jamaludin yang Mengaku Raja di Kerajaan Angling Dharma
- 25 Sekolah di Jakarta Jadi Klaster, Ratusan Siswa dan Guru Terinfeksi
- Daftar Harga Mobil Honda Terbaru Setelah Diskon PPnBM 100 Persen
- Yosef Siram Darah di TKP Pembunuhan Istri dan Anak di subang, Ada Apa?
- Kaesang Sindir Gaji Jokowi Kecil, Berapa Sih Gaji Presiden?