MUI, Yenny Wahid & HNW Tanggapi Video Santri Hafidz Quran Tutup Kuping
- Arry
- 15 September 2021 10:41
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau MUI, Amirsyah Tambunan, menyesalkan para publik figur yang menyindir santri penghapal Alquran menutup telinga saat musik diputar di tempat vaksinasi.
"Saya menyesalkan terjadinya olok-mengolok, dan meminta agar semua pihak, berhentilah mengolok-olok kepada sesama. Sikap olok mengolok merupakan cermin budaya yang tidak terpuji," kata Amirsyah dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, tindakan mencela atau merendahkan orang lain karena perbedaan adalah hal yang tidak terpuji. "Salah satu sifat tercela adalah mengolok-olok sesama manusia, baik karena faktor etnis, suku maupun karena agama," ujarnya.
Baca Juga:
Viral Stafsus Presiden Nyinyir Santri Penghapal Quran Tutup Kuping
Amirsyah mengutip ayat Al-Hujurot ayat 11 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik."
Yenny Wahid pun ikut berkomentar soal banyaknya kritikan yang ditujukan kepada santri Ma'had Tahfidz Quran. Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu memiliki dua catatan terkait video tersebut.
1. Saya senang para gurunya mengatur agar mereka divaksinasi. Dengan divaksin, mereka bukan saja melindungi dirinya tetapi juga orang-orang disekelilingnya dari ancaman covid 19.
2. Menghafal Quran bukan pekerjaan yang mudah. kawan baik saya, Gus Fatir dari pesantren @ponpespi_alkenaniyah belajar menghafal AlQuran sejak usia 5 th. Beliau mengatakan bahwa memang dibutuhkan suasana tenang dan hening agar lebih bisa berkonsentrasi dalam upaya menghafal Quran. Jadi kalau anak-anak ini oleh gurunya diprioritaskan untuk fokus pada penghafalan Quran dan diminta untuk tidak mendengar musik, itu bukanlah indikator bahwa mereka radikal.
"Yuk kita lebih proporsional dalam menilai orang lain. Janganlah kita dengan gampang memberi cap seseorang itu radikal, seseorang itu kafir dll," tulis Yenny dalam akun Instagramnya.
"Menyematkan label pada orang lain hanya akan membuat masyarakat terbelah. Mari kita belajar untuk lebih saling mengerti satu sama lain, dan itu bisa dimulai dengan memahami dan menerima bahwa nilai yang kita anut tidak perlu sama untuk bisa tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia," tulisnya lagi.
"Buat adik-adik ma'had tahfidz, semangat terus ya dalam upaya menghafal Alquran. Semoga Allah SWT memberikan barokah berlimpah untuk kalian semua," tutupnya.
Hidayat Nur Wahid: Ngaji Lagi Yuk >>>