Kerusuhan Prancis: 1.300 Orang Ditangkap, 700 Toko Dijarah, 234 Bangunan Dibakar
- Arry
- 2 Juli 2023 11:07
Kerusuhan terus berlanjut di Prancis buntut tewasnya Nahel M, remaja berusia 17, akibat ditembak polisi. Kerusuhan kini sudah memasuki hari keempat.
Melansir Reuters, sebanyak 45 ribu personel polisi sudah dikerahkan untuk mengamankan situasi di sejumlah kota besar Prancis. Presiden Emmanuel Macron juga sudah membatalkan perjalanan ke Jerman saat Nahel dimakamkan.
Kerusuhan ini menjadi yang terburuk dalam kepemimpinan Macron sejak protes "Rompi Kuning" yang melumpuhkan sebagian besar Prancis. Peristiwa itu terjadi pada akhir 2018.
Kementerian Dalam Negeri mengumumkan, ada 1.350 kendaraan dan 234 bangunan dibakar massa aksi. Sementara itu total ada 2.560 kebakaran yang dilaporkan terjadi di ruang publik.
Baca juga
Siapa Nahel M yang Kematiannya Picu Kerusuhan Massal di Prancis?
Meskipun sudah ada 45 ribu personel polisi yang diturunkan, namun mereka belum dapat menghentikan aksi penjarahan di sejumlah kota seperti Marseille, Lyon, dan Grenoble. Sejumlah gerombolan perusuh dengan penutip kepala menjarah toko-toko.
Kementerian Dalam Negeri Prancis mengatakan 1.311 orang telah ditangkap semalam. Selain itu, Menteri Keuangan Bruno Le Maire mengungkapkan lebih dari 700 toko, supermarket, restoran, dan cabang bank telah menjadi korban penjarahan sejak Selasa, 27 Juni.
Kerusuhan massal ini dipicu tewasnya Nahel, remaja berusia 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko yang ditembak polisi. Penembakan itu terkait dengan kasus pelanggaran lalu lintas yang terjadi pada Selasa, 27 Juni di Nanterre, pinggiran Paris.
Pemakaman Nahel ini dihadiri ratusan orang yang berbaris memasuki Masjid Agung Nanterre. Proses pemakaman ini juga dijaga sukarelawan berompi kuning.
Artikel lainnya: Disebut Terima Duit Korupsi BTS, Menpora Dito Ariotedjo Diperiksa Kejagung 3 Juli