Proyek Sirkuit Mandalika Masih Punya Utang Rp4,6 Triliun
- Arry
- 14 Juni 2023 17:57
Proyek Sirkuit hingga gelaran MotoGP Mandalika 2022 masih menyisakan utang. Tak tanggung-tanggung, besarnya mencapai Rp4,6 triliun.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria, dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu, 14 Juni 2023.
InJourney adalah holding BUMN Pariwisata yang membawahi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Perusahaan itu ditugasi untuk mengembangkan proyek Sirkuit Mandalika.
Dony menjelaskan, utang tersebut terbagi dalam dua term pembayaran. Kewajiban pembayaran jangka pendek (short term) yang harus dilakukan sebesar Rp 1,2 triliun dan kewajiban jangka panjang (long term) mencapai Rp 3,4 triliun.
"Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Vilage, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event," kata Doni.
Baca juga
Ngaku Punya Remote Langit, Begini Penjelasan Rara Si Pawang Hujan MotoGP Mandalika
Untuk itu, Dony mengajukan penyertaan modal negara atau PMN sebesar Rp1,05 triliun untuk ITDC. Hal ini dilakukan untuk melunasi kewajiban jangka pendek tersebut.
Mengenai kewajiban jangka panjang sebesar Rp3,4 triliun, Dony mengaku sudah memiliki sejumlah strategi. Pertama, dengan menghapus ajang World Superbike (WSBK) dari Sirkuit Mandalika. Menurutnya ajang balapan motor superbike ini menimbulkan kerugian hingga Rp100 miliar.
"Kerugian tebesar di Mandalika itu di WSBK. Kami akan negosiasi menghilangkan WSBK. Jadi nanti cost kita akan turun. Karena jujur itu eventnya tidak menarik," tegas Doni.
Baca juga
Jadi Juara MotoGP Mandalika 2022, Miguel Oliveira Asapi Quartararo
Langkah lainnya adalah mengaktifkan sirkuit unutk ajang internasional lainnya yang lebih menguntungkan. Selain itu, ITDC juga akan mengundang swasta untuk berinvestasi di Sirkuit Mandalika.
"Hanya saja nanti price nya akan kita review terlebih dahulu. Karena saat ini price yang ditawarkan itu harganya tiga kali lipat lebih mahal dari kalau kita beli lahan di sana, jadi tidak ada investor yang masuk," terangnya.
Mengenai ajang MotoGP, menurut Dony pihaknya akan tetap mempertahankan ajang bergengsi tersebut. Meski mengalami kerugian Rp50 miliar.
"Hanya saja kalau untuk MotoGP ini kita masih bisa menutupi dengan mencari sponsor, kita optimalkan," tegas dia.
Sandiaga Uno Klaim cuan Rp4,5 triliun >>>